NIAS, iNewsMedan.id – Kematian Prada Prima Saleh Gea yang sebelumnya dilaporkan sebagai bunuh diri dipertanyakan oleh keluarganya.
Mereka merasa curiga karena setelah melakukan pemeriksaan langsung terhadap jenazah Prada Prima Saleh, seorang prajurit Yonkes 1 Kostrad Angkatan Darat Bogor, tidak ditemukan bukti yang meyakinkan bahwa korban memang melakukan gantung diri.
“Keluarga saya meragukan apakah kematian ini benar-benar bunuh diri ataukah pembunuhan, jadi kami merasa curiga. Kami, dari pihak keluarga, tidak setuju dengan kesimpulan bahwa korban melakukan gantung diri,” kata Sarani Gea, kakak dari Prada Prima Saleh kepada para wartawan di rumah duka di Desa Fulolo Salo'o, Kecamatan Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada hari Minggu, 9 Juni 2024.
Prada Prima Saleh ditemukan meninggal di OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes Divif 1 Kostrad, Kabupaten Bogor, pada hari Selasa, 4 Juni 2024. Kematian tersebut dilaporkan sebagai bunuh diri. Namun, keluarganya tidak yakin bahwa korban benar-benar bunuh diri.
Jenazah Prima Saleh kemudian dibawa pulang ke kampung halamannya di Nias Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
“Ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta, mereka menyerahkan jenazah kepada saya. Pihak unit mengatakan bahwa mereka tidak bisa ikut saya pulang ke Nias, dengan alasan akan menyusul,” ujar Sarani yang didampingi kedua orangtuanya.
Menurut Sarani, jenazah Prima Saleh tiba di rumah duka di Desa Fulolo Salo'o, Nias Utara, pada hari Rabu, 5 Juni 2024. “Tidak ada pengawalan sama sekali dari pihak TNI, baik dari unit maupun TNI yang ada di Pulau Nias,” kata Sarani.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta