Para profesional ini terkesan dengan kualitas model yang luar biasa, terutama mengingat hanya lima peserta yang memiliki pengalaman di bidang arsitektur atau pemodelan.
“Bambu sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak dulu. Ini adalah sumber daya terbaik yang kita miliki, dan saya sangat senang melihat minat semua orang untuk mempelajarinya,” kata Ewe-Jin Low, pakar bambu internasional.
Para peserta awalnya agak khawatir akan tantangan dalam kegiatan ini, namun mereka dengan cepat beradaptasi dan membiarkan kreativitas mereka mengalir, menghasilkan hasil yang sangat mengejutkan, bahkan bagi mereka sendiri.
“Sungguh mengejutkan melihat betapa tertariknya orang-orang terhadap keberlanjutan dan bagaimana menggunakan bambu dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah hasil terbaik yang dapat kami harapkan dari acara ini: lebih banyak orang yang ingin menjadi lebih berkelanjutan,” ujar Gilbert Murrer, Pakar Bambu dan Arsitek di tim Orangutan Haven.
Dua karya terbaik dianugerahi hadiah berupa uang tunai dan voucher menginap di Ecolodge di Bukit Lawang.
Sebagai penutup acara, Hetty Damanik, General Manager Orangutan Haven, mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah menjadi bagian dari acara ini.
Ia secara pribadi menyampaikan apresiasinya kepada semua orang.
“Bagi kami, partisipasi Anda menandakan bahwa Anda memilih untuk bergabung dengan kami dalam peduli terhadap bambu, orangutan, dan lingkungan," pungkas Hetty.
Editor : Ismail