MEDAN, iNewsMedan.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo beserta jajaran di Kemenpora, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Pertemuan tersebut membahas tentang jaminan sosial bagi atlet berprestasi.
“Kita bahas bagaimana keberlangsungan atlet berprestasi ini setelah tidak menjadi atlet lagi. Nah ini perlu kita lakukan edukasi kepada mereka (atlet) untuk bisa mengikuti program-program yang ada," ujar Anggoro.
Anggoro mengatakan, pihaknya ingin memastikan para pejuang olahraga Tanah Air terjamin masa depannya saat setelah purna-dari atlet. Oleh karenanya, perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan ini menjadi hal wajib untuk dimiliki atlet.
“Kita ingin mengoptimalkan hal tersebut. Kita ingin atlet mendapatkan perlindungan. Misalnya saat berlatih atau bertanding cedera, maka mereka sudah terlindungi, begitu juga dengan hal lainnya,” terangnya.
Lebih lanjut, Anggoro menambahkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini juga sekaligus menegaskan bahwa negara hadir untuk memberikan rasa aman kepada seluruh atlet.
“Dengan demikian mereka bisa berlatih dan bertanding dengan fokus serta bebas dari cemas. Harapannya, prestasi mereka juga bisa meningkat,” jelasnya.
Merespons hal tersebut, Menpora Dito Ariotedjo menyampaikan agar jaminan sosial kepada atlet berprestasi ini bisa berjalan dengan baik. “Ini menjadi penting agar para atlet berprestasi bisa terjamin dimasa tuanya,” pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya BPJS Ketenagakerjaan bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pelaku olahraga.
Sekretaris Jenderal KONI Pusat TB Lukman Djajadikusuma menyambut baik kerja sama ini dan mengajak semua pihak terkait, termasuk atlet, pelatih, pendamping wasit, dan juri, untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan telah melindungi 339 ribu atlet dan pelaku olahraga di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu BPJS Ketenagakerjaan juga menjalin kemitraan dengan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menjamin kesejahteraan 353 wasit sepak bola. Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini, wasit yang bertugas di Liga 1 dan Liga 2 telah mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Utara Raden Harry Agung Cahya mengatakan bahwa program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya untuk para pekerja atau pelaku usaha saja, melainkan para atlet, wasit, pelatih, asisten pelatih, juri, pendamping wasit dan ekosistem olahraga lainnya juga dapat bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Tentu dengan adanya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJAMSOSTEK para atlet dan seluruh ekosistem olahraga dapat lebih fokus dalam berlatih, bertanding dan berkerja, sehingga prestasi terus meningkat dan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, selain itu keluarga juga akan merasa tenang dan terjamin apabila terjadi risiko yang dialami oleh seluruh ekosistem olahraga yang merupakan mereka itu adalah tulang punggung keluarga," tutup Harry.
Editor : Odi Siregar