SENJATA ringan submachine gun (SMG) atau pistol mitraliur tak lepas dari peperangan besar, seperti Perang Dunia I dan seterusnya.
Senjata ini didesain untuk pertempuran jarak dekat yang kemudian digunakan pasukan elite untuk misi tertentu, seperti pembebasan sandera.
SMG didesain menggabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol. Konsep ini pertama kali dicoba pada tahun 1900-an, yakni pistol yang diberi popor serta mampu menembak secara otomatis.
Beberapa submachine gun andalan yang digunakan militer asing maupun Indonesia di antaranya Bergmann MP18, Beretta 1918, pistol mitraliur Thompson, Uzi, MP5, K7, serta PM2-V1, PM-3.
Sejarah SMG bermula pada masa Perang Dunia I untuk menjaga daerah kekuasaan dari militer negara lain, seperti pertempuran parit. Pada masa Perang Dunia I dan II parit dibuat sebagai tempat perlindungan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta