get app
inews
Aa Text
Read Next : Alvin Lim Desak KY dan MA Periksa Hakim Yang Lepaskan Pasutri Pemalsu Surat Kuasa

Senjata SMG Didesain untuk Pertempuran Jarak Dekat Pasukan Elite

Sabtu, 29 Januari 2022 | 10:50 WIB
header img
Sejarah submachine gun bermula dari Perang Dunia I (Foto: Reuters)

SENJATA ringan submachine gun (SMG) atau pistol mitraliur tak lepas dari peperangan besar, seperti Perang Dunia I dan seterusnya. 

Senjata ini didesain untuk pertempuran jarak dekat yang kemudian digunakan pasukan elite untuk misi tertentu, seperti pembebasan sandera.

SMG didesain menggabungkan kemampuan menembak otomatis senapan mesin dengan amunisi pistol. Konsep ini pertama kali dicoba pada tahun 1900-an, yakni pistol yang diberi popor serta mampu menembak secara otomatis. 

Beberapa submachine gun andalan yang digunakan militer asing maupun Indonesia di antaranya Bergmann MP18, Beretta 1918, pistol mitraliur Thompson, Uzi, MP5, K7, serta PM2-V1, PM-3.

Sejarah SMG bermula pada masa Perang Dunia I untuk menjaga daerah kekuasaan dari militer negara lain, seperti pertempuran parit. Pada masa Perang Dunia I dan II parit dibuat sebagai tempat perlindungan.

Italia memolopori pembuatan SMG yang diberi nama Villar Perosa yakni pada 1915. Senjata serbu tersebut dapat menembakkan peluru 9 milimeter milik Glisenti. Pengembangan terus dilakukan terhadap Villar Perosa yang kemudian lahirlah Beretta 1918.

Jerman tak mau kalah dengan menghadirkan produk laras panjang Bergmann MP18 bermagasin keong yang memuntahkan peluru 9 mm parabellum.
 
Pada masa Perang Dunia I dan II Amerika Serikat juga mengembangkan pistol mitraliur Thompson, identik dengan senjata yang digunakan para mafia di film.

Pada Perang Dunia II Inggris mengeluarkan senjata Sten berharga murah. Senjata ini mampu meracuni Jerman yang membuat model dengan desain serupa dan diberi nama MP 3008.

Sementara itu di Perang Dunia II, AS masih menggunakan model sebelumnya namun dengan melakukan inovasi pada magasin yang berbentuk kotak. Namun saat itu proses pembuatannya membutuhkan biaya mahal sehingga pada 1942 dibuatkan versi lebih irit yakni Grease Gun atau M3. Berselang 2 tahun kemudian lahir M3A1 dari bahan besi cetak.

Setelah Perang Dunia II SMG gun hanya digunakan pasukan elite untuk operasi khusus, seperti pembebasan sandera, anti-terorisme, anti-pemberontakan, dan anti-separatisme. Ini sejalan dengan bermunculannya senapan serbu yang lebih modern, canggih, serta bisa dimodifikasi dengan menambahkan bayonet, alat peredam suara, dan sebagainya.

Di Indonesia sejarah SMG bermulai dari Proklamasi Kemerdekaan pada 1945. Pasca-Proklamasi, Indonesia mendapatkan persenjataan yang ditinggalkan musuh yang kalah perang. Di antara senjata itu adalah M 1928 Thompson atau biasa disebut Thommy Gun serta Sten Gun buatan Inggris.

Dalam perkembangannya Indonesia, melalui PT Pindad, memproduksi sendiri SMG seperti PM2-V1 serta PM3.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut