MEDAN, iNewsMedan.id - Oknum pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara (Sumut) membiarkan anak kandung dipenjarakan oleh selingkuhannya. Hal itu pun viral di media sosial Twitter.
Dikutip dari akun Twitter @Pai_C1, putri dari oknum pejabat Disdik Sumut itu membagikan kisah haru yang dialaminya.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya mau cerita ama kawan-kawan semuanya. Kalian pernah gak ngalamin apa yang saya alami?," ujarnya.
"Saat ini saya mendapatkan panggilan dari kepolisian atas laporan dari selingkuhan ayah kandung saya," tambahnya.
Dalam video itu, ia menampilkan surat pemanggilan dari kepolisian, serta foto sang ayah bersama selingkuhannya.
"Nah ini adalah surat panggilan dari polisi untuk saya. Dan ini adalah foto ayah saya dengan selingkuhannya," ungkapnya.
"Yang di mana ayah kandung saya adalah seorang pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara," tambahnya.
Ia menyebut laporan polisi ini bermula pada saat dirinya mendapati ayahnya tengah berada di salon selingkuhannya.
"Selingkuhannya itu melaporkan atas tuduhan penghinaan ketika saya mendapati ayah saya berada di salon selingkuhan ayah saya itu," tambahnya.
Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan dasar pelaporan yang dilayangkan oleh selingkuhan ayahnya tersebut. Sebab, menurutnya yang menjadi korban adalah dirinya.
"Rasanya sedih. Kaget juga. Kenapa sampai-sampai selingkuhan ayah saya berani melaporkan saya seperti itu," sebutnya.
"Padahal pada saat kejadian itu justru saya yang menjadi korban KDRT. Yang di mana, ayah saya menjepit tangan saya di pintu salon selingkuhannya dibantu dengan selingkuhannya itu," timpalnya.
Meski begitu, ia mengaku akan tetap memenuhi panggilan kepolisian. Ia hanya menyayangkan sikap sang ayah yang membela selingkuhannya.
"Tapi gakpapa, panggilan ini akan tetap saya penuhi, namun yang saya sesalkan, saya sedihkan, saya punya ayah, tapi kenapa yang seharusnya dia melindungi anaknya, kenapa ayah malah membela dia perempuan itu perempuan selingkuhannya dan tega menganiaya saya," ucapnya.
Lebih lanjut, ia kembali menyinggung profesi sang ayah sebagai tenaga pendidik, namun tak bisa memberikan contoh yang baik.
"Ayah saya sebagai seorang pendidik tapi kenapa perilakunya tidak mendidik. Itu pun saya serahkan kepada Allah, apa pun yang saya jalani itu atas kehendak Allah. Saya ikhlas," jelasnya.
"Ibarat pepatah mengatakan, kasih ibu sepanjang masa, kasih ayah sampai di kantor polisi," tutupnya.
Editor : Odi Siregar