“Manusia tidak terlepas dari segala dosa. Tetapi Dato’ Seri Syamsul Arifin pernah menjadi imamnya Rakyat Sumatra Utara sehingga kebaikannya patut kita kenang,” papar Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi pun terhanyut dalam kenangan. Diungkapkannya, sosok Dato’ Syamsul Arifin adalah tokoh yang bisa tampil dalam berbagai peran. Menghadapi berbagai orang dalam berbagai situasi dengan ciri khasnya yang sederhana, ramah, humoris, dan gemar menolong.
Edy Rahmayadi lantang mengenang momen terakhir kali bertatap muka dengan almarhum. Momen itu ketika dirinya menghadiri undangan Silaturrahmi Ulama, Rektor UNIVA dan Pengurus Al Jam’iyatul Washliyah Sumut pada 4 September di Kantor DPW Al Washliyah.
Diketahui, Syamsul Arifin meninggal dunia di Jakarta Rabu (17/10/2023) sekira pukul 12.45 WIB. Jenazahnya tiba di rumah duka Jalan STM/Suka Darma pukul 23.00 WIB.
Ribuan pelayat bertakziah di rumah duka termasuk para ulama, tokoh masyarakat lainnya. Momen seruoanjuga terlihat saat jenazah disemayamkan di rumah duka Pangkalan Brandan. Ribuan pelayat hadir hingga ke pemakaman.
Editor : Ismail