Kolaborasi Maritime Advisor & Safety Selat Malaka Diperlukan

Menurutnya, kegiatan pemanduan kapal pada dasarnya wajib dilaksanakan, mengingat karakteristik selat yang ada di beberapa negara, berbeda luas dan kedalamannya.
"Diharapkan lewat pertemuan atau forum pandu maritim, kedepan 60 perwira pandu maritim Indonesia bisa berperan lebih baik lagi untuk memajukan maritim Indonesia. Karena deepsea pilot maritim kita saat ini sudah setara dengan perwira pandu dari berbagai negara lainnya," ungkap Herman.
Pada pertemuan di Korea awal September lalu, sebanyak 200 peserta hadir mewakili 19 negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Indonesia berkesempatan menyampaikan 3 Country Paper yaitu , Capt. Dedik Harjito, M.Mar dari PT Pertamina Port & Logistics, Prasetyadi, selaku Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim (Sub Holding Pelindo) dan President Inampa, Pasoroan Herman Harianja,
Lewat berbagai gagasan yang disampaikan, organisasi profesi di kawasan Asia Pacific tentunya mendukung langkah Indonesia untuk menjaga keselamatan bernavigasi di Selat Malaka.
"Nanti kami juga akan memaparkannya kembali pada Kongres IMPA ke-26 di Rotterdam Belanda tahun 2024 mendatang pada saat penyerahan pataka IMPA dari Belanda kepada Indonesia.," tambah Herman
Dia meyakini, pertemuan tersebut akan meningkatkan peran dan arti Inampa bagi stakeholder yang ada di dalam maupun luar negeri, dan pertemuan tersebut juga akan meningkatkan citra Indonesia di mata maritim dunia.
Editor : Ismail