get app
inews
Aa Read Next : Pasutri Curi Ponsel Karyawan Toko Reparasi Jam di Semarang Ditangkap, Terancam 5 Tahun Penjara

Kisah Sukses Pengusaha Kue Ulang Tahun Beromzet Belasan Juta di Semarang

Kamis, 14 September 2023 | 14:00 WIB
header img
Kisah Sukses Pengusaha Kue Ulang Tahun Beromzet Belasan Juta di Semarang. (Foto: Istimewa)

SEMARANG, iNewsMedan.id - Kisah sukses pengusaha kue ulang tahun beromzet belasan juta di Semarang menarik untuk diulas. Mengingat, tak ada kesuksesaan yang diraih secara instan. 

Itulah yang dilakukan Dina Julianti (44), warga Perumahan Graha Taman Bougenvile No 90 Durenan Indah, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Ibu tiga anak itu harus jatuh bangun merintis bisnis kue ulang tahun (ultah). Ya, Dina tak menyangka bakal memiliki usaha rumahan yang sama sekali belum pernah ia geluti.

Namun demikian, pengalamannya bekerja di beberapa perusahaan setidaknya menjadikan modal Dina dalam merintis bisnis kue ultah. Dia pernah bekerja di sebuah maskapai penerbangan bagian tiketing, menjadi tour leader di biro wisata hingga sales marketing di sebuah hotel di Magelang.

“Saya pernah kerja di hotel sejak tahun 2013, setelah itu saya resign 2018, karena di rumah punya baby (balita),” ungkap Dina, Kamis (14/8/2023).

Dia mengatakan, selama di rumah dia mencoba mengisi kegiatan dengan berjualan ayam kremes, pesanan nasi boks hingga snack. “Waktu itu tahun 2018, sebelum pandemi pesanan lumayan. Tiap bulan ada, tapi manajeman belum ada,” katanya.

Namun omzet penjualan ayam kremes mengalami penurunan drastis karena terdampak pandemi Covid-19 pada tahun 2019. Pemberlakuan PPKM dan sebagainya membuat pesanan merosot.

“Misalnya dalam sebulan biasanya Rp3 jutaan turun sampai Rp800.000. Saya pun harus putar otak. Saya berpikir usaha apa yang di masa pandemi tetap berjalan walaupun di rumah saja,” ujar Dina.

“Akhirnya saya memutuskan usaha membuat kue ultah. Walaupun pandemi, namun untuk merayakan ulang tahun keluarga inti tetap membutuhkan kue ultah. Dari situ malah banyak peminatnya. Saat itu mulai tahun 2020,” ujarnya.

Seiring perjalanan waktu, orderan kue ultah sudah mulai berjalan melalui online hingga saat ini. Namun diakuinya, manajemen pengelolaan masih berantakan. “Ya karena kita usaha masih coba-coba, tidak ada dasarnya, pengetahuan bisnis juga masih nol,” ungkapnya.

Usaha demi usaha pun dilakukan Dina. Dia mendapatkan ‘titik terang’ dalam pengembangan bisnis rumahan kue ultah yang bernama Grace Snack & Catering. Hal itu setelah dia mengikuti pelatihan di Balatkop Jateng.

“Saat itu (akhir 2022), saya lihat di Instagram ada pelatihan berjenjang Balatkop untuk manajemen usaha keuangan. Seakan menjawab kebutuhan saya, karena selama ini kelihatan orderan banyak, tapi duitnya gak ada lari ke mana kayak ada tuyul,” kata Dina.

“Saya coba daftar dan masuk lolos level 1 diadakan Februari 2023. Namun omzet sempat turun drastis, karena pada Februari agak low seasion jualan di Januari,” katanya.

Dia menyebutkan, awalnya menjual kue mulai harga Rp60.000 untuk ukuran16 cm. Untuk yang paling besar ukuran 24 cm seharga Rp260.000. “Sekarang harganya mengikuti, yang Rp60.000 sekarang sudah Rp130.000,” ujarnya.

Setelah mengikuti pelatihan yang mengajarkan manajemen produksi, pemasasaran, Dina kemudian memberanikan diri hingga memperkerjakan karyawan yang merupakan tetangga di lingkungan perumahan, pada bulan Juni 2023.

“Pelatihan (Balatkop) itu, saya merasakan efeknya, omzet naik dari 3-4 kali dalam 3 bulan (belasan juta) dari sebelum ikut pelatihan. Saat ini sudah merambah ke wedding tar, selain pesanan, ada cake, snack acara,” ujar Dina.

Menurutnya, materi yang diajarkan di Balatkop telah menjawab kebutuhannya dalam mencari uang yang ‘hilang’. “Selama ini kan saya kelihatan omzet banyak, duit banyak tapi uangnya enggak ada, ternyata tuyulnya kita sendiri. Ya karena uang diambil tidak dicatat, pembukuan usaha dan pribadi tercampur,” ujarnya.

Setelah mengikuti pelatihan di Balatkop, dia jadi tahu harus memisahkan antara uang pribadi sama usaha, termasuk aset. “Jadi kini bisa tahu pemetaan pasar, karena selama ini tak tahu,” katanya.

Dina menceritakan beberapa kejadian menarik selama menjalani roda bisnis kue ultah. Di antaranya memenuhi pesanan yang sifatnya mendadak.

“Ada pesanan mendadak barusan 2 minggu lalu. Pesan jam 9 malam untuk jam 12 malam. Dalam 3 jam sudah siap. Saat itu untuk surprise istrinya yang ultah. Eh besoknya juga ada pesanan di jam 11.30 untuk jam 12.00 WIB,” ujarnya.

Meski usaha rumahan kue ultah yang dirintisnya dari nol kini perlahan membuahkan hasil, ia terus berupaya mengembangkannya dengan inovasi maupun kreativitas tampilan dalam penyajian kue ultah.

Dia juga berharap apa yang dilakukannya bisa menumbuhkan semangat para wanita khususnya ibu-ibu dalam merintis usaha rumahan. “Pesan buat wanita khususnya ibu-ibu kalau punya skill asalkan kita mau berusaha pasti bisa, enggak usah takut, coba dulu,” ujar Dina.

“Dari kesalahan kita tahu mana yang benar, kalau enggak dicoba kita tidak tahu mana yang benar, jadi coba tetap saja dulu. Masalah gagal itu nanti urusan belakangan. Kita kalau takut gagal berarti kita takut berhasil,” ujarnya.

Artikel ini telah terbit di halaman iNewsJateng.id Kisah Dina Julianti, Dari Jualan Ayam Kremes Kini Sukses Bisnis Kue Ultah Beromzet Belasan Juta

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut