MEDAN, iNewsMedan.id - Rudolf Matzuoka Pardede, mantan gubernur Sumatera Utara, meninggal dunia pada Senin, 27 Juni 2023, pukul 21.15 WIB di sebuah rumah sakit di Medan. Rudolf lahir di Balige pada 4 April 1942 dan meninggal dunia pada usia 81 tahun.
Rudolf dilantik menjadi gubernur Sumut menggantikan Tengku Rizal Nurdin yang meninggal akibat kecelakaan pesawat Mandala Airlines RI-091 di kawasan Padang Bulan, Kota Medan, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia Medan pada 5 September 2005.
Rudolf disebut sebagai gubernur Sumut pertama yang berasal dari warga sipil sejak Orde Baru.
Rudolf lahir di Balige pada 4 April 1942. Ia merupakan anak dari mantan Menteri Berdikari di akhir era Presiden Soekarno tahun 1964, Dr TD Pardede, dan ibu bernama Hermina Tambunan.
Rudolf menempuh pendidikan formal di berbagai daerah, seperti lulus SD di Medan pada 1954, SMP di Tanjung Pinang pada 1957, SMA di Sukabumi pada 1960, dan menyelesaikan kuliah di Jepang pada 1966 dengan gelar Sarjana Ekonomi.
Selain pendidikan formal, Rudolf juga mengikuti pendidikan non-formal, seperti kursus manajemen di Inggris, kursus manajemen di Jerman, dan kursus perantara pedagang efek di Amerika.
Pada tahun 1968-1972, Rudolf aktif di perusahaan yang didirikan ayahnya dan menjabat sebagai anggota Dewan Direktur TD Pardede Holding Company, kemudian sebagai Direktur Hotel Danau Toba International dari tahun 1972-1974.
Dia juga menjabat sebagai Direktur Pertekstilan TD Pardede dari tahun 1974-1976, Dewan Komisaris TD Pardede Holding Company dari tahun 1992-1999. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Yayasan TD Pardede Foundation dari tahun 1992-1999, Presiden Komisaris PT Berkat Kasih Karunia dari tahun 1992-1999, dan Presiden Komisaris Balai Hermina Jakarta dari tahun 1990-1999.
Dalam bidang organisasi, Rudolf juga pernah menjabat sebagai Ketua HIPMI Sumut pada tahun 1969. Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Sepak Bola Pardedetex dari tahun 1978-1980, yang terdiri dari para pemain Timnas Indonesia. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan Fan Club pada tahun 2004, yang merupakan kelompok suporter PSMS.
Rudolf juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pembangunan Gereja Injil Indonesia dari tahun 1992-1999, Ketua Dewan Pembina KKI Sumut tahun 2001, Ketua Dewan Pembina Himpunan Abang Beca Sumut (HABSU) tahun 2002, dan Ketua Perhimpunan Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2002. Dia juga pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Serikat Pengacara Indonesia pada tahun 2003.
Sejak tahun 1982, Rudolf sudah menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia (kini PDIP). Pada tahun 2020, Rudolf dipercaya menjadi Ketua PDIP Sumut hingga 2010.
Sebelum menjadi Ketua PDIP Sumut, Rudolf adalah anggota DPR RI dari tahun 1982-1987. Ia juga menjadi anggota MPR RI utusan Sumut pada tahun 1999.
Pada pemilihan Gubernur Sumut tahun 2003, Rudolf maju sebagai calon wakil berpasangan dengan gubernur petahana, Tengku Rizal Nurdin. Mereka berhasil mengalahkan dua pasangan calon lainnya, yaitu Chairuman Harahap-Serta Ginting dan Amrun Daulay-Baskami Ginting.
Rudolf kemudian dilantik sebagai Gubernur Sumut definitif dari tahun 2006 sampai 2008. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri di Gedung Sasana Bhakti Praja III, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Pada Pilkada Sumut tahun 2008, Rudolf tidak mencalonkan diri lagi sebagai gubernur. Pada saat itu, ada lima pasangan calon yang akhirnya dimenangkan oleh pasangan Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho.
Setelah masa jabatannya di PDIP berakhir pada tahun 2010, Rudolf kemudian beralih ke Partai Gerindra. Di partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut, Rudolf sempat mendapatkan jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra Sumut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta