get app
inews
Aa Read Next : Geger Penemuan Mayat Pria Tewas Mengapung di Sungai Hou Nias, Ini Kata Polisi

Kematian Mahasiswi Fisip USU Masih Misterius, Pihak Keluarga Ungkap Ada Keganjilan

Kamis, 18 Mei 2023 | 17:45 WIB
header img
Kematian Mahasiswi Fisip USU Masih Misterius, Pihak Keluarga Ungkap Ada Keganjilan. (Foto: ilustrasi iNews.id).

MEDAN, iNewsMedan.id - Kematian seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) yang ditemukan di rumahnya dalam keadaan separuh tengkorak masih menjadi misterius. Bahkan, pihak keluarga mengungkap ada keganjilan dalam peristiwa tersebut.

Informasi yang diperoleh bahwa korban diketahui bernama Mahira Dinabila mahasiswi semester 2 jurusan Sosiologi FISIP USU itu ditemukan tewas membusuk di rumahnya yang berada di Komplek Riviera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan pada Rabu (5/3/2023). 

Bagi keluarga korban, kematian Mahira itu tidak wajar. Sebab banyak keganjilan yang terjadi mulai dari rumahnya tergembok dari luar, hingga surat wasiat yang ditulis tangan diduga dipalsukan. 

Sebelum Mahira ditemukan tewas, dirinya sejak bayi diasuh oleh pasangan suami istri berinisial YA dan M, karena pasangan suami istri itu tidak memiliki anak. Seiring berjalannya waktu, orang tua angkat Mahira tersebut cerai. Kemudian dirinya tinggal bersama mamak angkatnya YA, sementara ayah angkatnya M menikah lagi. 

Pada 2020, ibu angkat Mahira meninggal dunia dan dirinya tinggal sendiri di rumah warisan ibu angkatnya tersebut yang berada di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Atas kejadian itu, kuasa hukum keluarga yang juga paman Mahira, Oky Andriasyah mengatakan bahwa sebelum tewas istri Oky yang juga adik dari YA mendapat informasi bahwa Mahira sudah seminggu lebih tidak masuk kuliah. Informasi itu didapat dari teman korban lewat Direct Message (DM) Instagram.

"Istri saya dihubungi teman Mahira dari DM instagram, kok Mahira tidak masuk-masuk kampus. Karena Mahira tidak bisa dihubungi pada Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 10 malam, kami inisiatif ke rumahnya," katanya, Kamis (18/5/2023).

Setibanya di rumah Mahira, kata Oky mereka melihat rumah berlantai dua tersebut dalam keadaan gelap, sepeda motor berada di halaman rumah. Namun, saat dilihat pagar rumah dalam keadaan tergembok dari luar.

Karena merasa curiga, akhirnya mereka menanyakan ke satpam perumahan. Pihak keluarga dan satpam akhirnya kembali ke rumah Mahira. Oky dan satpam kemudian memanjat ke lantai dua rumahnya. Saat memasuki rumah itu, mereka mencium aroma busuk yang menyengat.

"Kami lihat jerjak pintu besi masih bisa terbuka dan kami dorong, terbukalah pintunya dan bau busuk kecium dari dalam rumah," katanya.

Setelah pintu rumah Mahira berhasil didobrak, keadaan rumah tampak gelap, kemudian setelah menelusuri bau yang menyengat, jasad Mahira ditemukan di dapur dalam keadaan yang mengenaskan.

"Mohon maaf, kepalanya tinggal tengkorak, kaki kanannya kayak melepuh tapi kaki kiri kayak gosong gitu loh. Kemungkinan kayak luka bakar," ujar Oky.

Pada saat mereka berada di rumah Mahira, tiba-tiba bapak angkatnya datang sama istri yang baru dinikahi M. "Keduanya mulai gerogi. Mereka ini harus bertanggungjawab, kenapa anak gadis ditinggal sendiri di rumah," kata Oky.

Selain itu, di lantai tempat Mahira ditemukan terlihat menguning seperti bekas terbakar. Kemudian pihak keluarga memanggil polisi dan jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Namun anehnya menurut Oky, ayah angkat Mahira justru meminta agar jenazah Mahira cepat dikuburkan. M juga keberatan jasad Mahira diautopsi.  

"Waktu itu saya belum tahu kalau ternyata M itu bukan ayah kandung Mahira. Pada pukul 02.00 WIB atau jam 04.00 WIB dibawa masuk dulu jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dimandikan bilal, baru dimakamkan," ujarnya.

Setelah pemakaman Oky ketemu dengan ayah kandung Mahira yang bernama Pariono. Saat itu Pariono mencurigai bahwa anak kandungnya meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar.

"Kematian ini kok ada kejanggalan, seorang mahasiswi USU yang soleha dan memiliki track record bagus," ucapnya.

Terpisah Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

"Sudah kita autopsi, sudah kita buat BAP sudah kita kirim hasil autopsi lambung, cairan sudah di labfor kita menunggu hasil penyelidikannya," kata Faidir. 

Namun Kapolsek belum bisa memastikan apakah kematian Mahira mengerah ke peristiwa pembunuhan.

"Belum dipastikan penyebabnya, kita masih menunggu hasil penyelidikan hasil autopsi," tandasnya.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut