MEDAN, inews.id - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI akan mempercepat pemberian vaksinasi ketiga atau booster bagi masyarakat umum. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya penyebaran Covid-19 varian Omicron yang merupakan kasus transmisi lokal.
Menanggapi vaksinasi ketiga dari Kementerian Kesehatan RI itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
"Kami belum ada menerima satu suratpun dari Kementerian Kesehatan terkait kelanjutan pelaksanaan vaksinasi Booster tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Ismail Lubis, Rabu (5/1/2022).
Menurut Ismail, pelaksanaan vaksinasi Booster direncanakan akan dilaksanakan pada 12 Januari 2022. Namun, mereka masih menunggu arahan dari Kemenkes RI.
"Saya dengar dari media itu 12 Januari 2022, tapi sejauh ini kita masih menunggu kabar kelanjutan dari Kemenkes. Kalau dalam waktu dekat dikabari baru kita akan laksanakan persiapan tempat, syarat dan prosedur pelaksanaan vaksin booster ini," ucapnya.
Saat ini, kata Ismail pihaknya masih fokus pada pelaksanaan pengejaran target vaksinasi pada lansia. Karena di Sumut vaksinasi lansia masih rendah dan harus terus dikejar.
"Syarat daerah bisa lakukan vaksinasi Booster ialah apabila vaksinasi lansia sudah mencapai 60 persen. Saat ini tim kita masih terus menyisir dan memberikan sosialisasi pentingnya vaksin di beberapa kecamatan yang lansianya masih minim mau divaksinasi," terang Ismail.
Ismail juga mengungkapkan bahwa bagi Kabupaten atau Kota Sumut yang sudah berada di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) level 1 sudah bisa melaksanakan Pertemuan Tatap Muka ( PTM) di sekolah secara normal kembali.
"Jika sudah level 1 sudah bisa PTM 100 persen hanya saja tetap dalam pengawasan Satgas Covid-19 baik dari sekolahnya atau satgas kecamatan masing-masing," ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah menambahkan bahwa pelaksanaan vaksinasi booster di kota Medan, juga masih menunggu arahan dari pusat karena sampai saat ini belum ada informasi sehingga teknisnya juga belum diketahui.
"Kita masih menunggu arahan, untuk teknisnya kita juga belum tahu bagaiamana. Siapa yang berhak mendapatkannya juga belum tau, sebab informasi sebelumnya ada yang berbayar ada yang gratis. Dari pusat juga belum ada memberikan informasi soal tarif," ujarnya.
"Sementara itu, manfaat vaksinasi booster untuk daya tahan tubuh menghadapi berbagai virus yang kini tengah marak," tegas Taufik.
Editor : Jafar Sembiring