iNewsMedan.id - Baru saja diketahui bahwa Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan terdapat 42 anak di DKI menderita lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP).
Dari laporan Kemenkes, disebutkan ada sebanyak 42 kasus anak lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) di DKI Jakarta. Catatan data ini patut diwaspadai, mengingat anak dengan AFP masuk dalam status dugaan penyakitPolio.
Meski, sejauh ini seperti disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dari jumlah 42 kasus, sebanyaknya 20 anak dinyatakan negatif Polio. Sementara sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Dari 42 sampel 20 bukan polio,” kata dr. Nadia, Rabu (12/4/2023)
Sementara sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
“Sebanyak 22 lainnya masih tunggu hasil (laboratorium)," tambahnya.
Data Kemenkes yang diungkap dr. Nadia di atas, keluar setelah perkembangan informasi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang melaporkan ada 50 kasus AFP.
Nadia memaparkan, dari 42 kasus tersebut, tercatat anak di usia 1 sampai 4 tahun mencapai sekitar 60 persen, artinya kelompok usia inilah yang mendominasi kasus lumpuh layu akut di Jakarta. Sementara untuk anak usia 10 sampai 14 tahun ada 15 persen ditemukan dari kasus AFP.
"Kasus AFP berdasarkan kelompok usia tahun 2023, 60 persen pada usia 1-4 tahun, 10 -14 tahun ada 15 persen, umur 5 sampai 9 tahun ada 15 persen, dan kurang dari 1 tahun ada 10 persen," jelas dr. Nadia
Data Kemenkes yang diungkap dr. Nadia di atas, keluar setelah perkembangan informasi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang melaporkan ada 50 kasus AFP.
Sebagai informasi, masyarakat kerap salah kaprah menganggap lumpuh layu akut (AFP) sudah pasti positif Polio. Padahal tidak demikian adanya, karena masih harus membuktikan apakah benar kasus AFP ini positif polio atau tidak dengan melakukan pemeriksaan feses (tinja) anak di laboratorium polio nasional.
Editor : Chris