2. Memberikan kebebasan pada konsumen
Konsumen memiliki kebebasan untuk memilih produk atau jasa yang mereka inginkan dan berhak untuk membuat keputusan pembelian secara mandiri.
3. Meningkatkan penjualan dan pendapatan
Pelanggan yang konsumtif cenderung membeli produk dengan frekuensi yang lebih tinggi dan membeli lebih banyak jumlah produk. Hal ini dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan.
4. Meningkatkan brand loyalty
Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang konsumtif dengan tepat, mereka dapat menjadi pelanggan setia yang memberikan kontribusi besar pada pendapatan perusahaan dalam jangka panjang.
5. Mendorong inovasi dan pengembangan produk
Perusahaan dapat memanfaatkan perilaku konsumtif pelanggan untuk menciptakan produk baru yang memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang terus berkembang.
Meskipun demikian perilaku konsumtif yang juga menyebabkan impulsive buying memiliki dampak negatif yang tidak sedikit yaitu :
1. Menimbulkan reputasi buruk
Perilaku konsumtif dapat memicu adanya kritik dan kontroversi dari publik, dan ini dapat merusak reputasi perusahaan atau merek tertentu.
2. Mengurangi kualitas hidup
Kebiasaan konsumtif dapat menghasilkan dampak negatif pada keseimbangan hidup dan kesehatan mental konsumen, seperti stres dan kecemasan yang terkait dengan hutang konsumen.
3. Merusak lingkungan
Pembelian berlebihan dan penggunaan produk dapat meningkatkan dampak lingkungan, seperti penggunaan sumber daya yang berlebihan, limbah dan polusi, yang dapat berdampak buruk pada lingkungan hidup.
4. Terjadinya overstocking
Jika perusahaan tidak dapat mengelola persediaan dengan baik, konsumen yang konsumtif dapat menyebabkan overstocking dan kelebihan persediaan yang berdampak buruk pada keuangan perusahaan.
5. Merugikan konsumen
Konsumen yang konsumtif dapat terjebak dalam pola pembelian yang tidak sehat dan dapat merugikan keuangan mereka dalam jangka panjang.
6. Membuat kebutuhan bukan keinginan: Perilaku konsumtif juga dapat mengubah kebutuhan menjadi keinginan, yang pada akhirnya dapat mengarah pada pengeluaran yang tidak perlu dan mengganggu keseimbangan keuangan pribadi.
Secara keseluruhan, perilaku konsumtif dapat memberikan kepuasan singkat bagi konsumen, namun juga dapat memiliki konsekuensi negatif jangka panjang bagi keuangan dan kesejahteraan pribadi mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen untuk mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum melakukan pembelian impulsif.
Serta bagi perusahaan agar mempromosikan perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Ini tidak hanya menguntungkan bagi konsumen secara pribadi, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.
Artikel ini ditulis oleh, Berliana Desy Lestari Manik Mahasiswi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Editor : Odi Siregar