MEDAN, iNewsMedan.id - Consumer behavior (perilaku konsumen) adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi membuat keputusan untuk membeli, menggunakan dan membuang barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Studi perilaku konsumen mencakup proses pengambilan keputusan konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan dampak sosial, psikologis dan budaya dari perilaku konsumen.
Tujuan utama dari studi perilaku konsumen adalah untuk membantu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik konsumen dan meningkatkan penjualan produk atau jasa. Selain itu, studi perilaku konsumen juga bermanfaat bagi konsumen karena membantu mereka membuat keputusan pembelian yang lebih baik dan memaksimalkan manfaat dari pengeluaran mereka.
Kebiasaan berbelanja secara terus menerus atau sering disebut perilaku konsumtif adalah perilaku konsumen yang cenderung berbelanja secara berlebihan atau berlebihan, bahkan ketika produk atau jasa yang dibeli tidak diperlukan atau tidak dipakai dengan optimal. Perilaku konsumtif merupakan salah satu contoh dari consumer behavior, tetapi tidak mencakup keseluruhan konsep tersebut.
Studi perilaku konsumen membantu memahami mengapa perilaku konsumtif terjadi, bagaimana memprediksi dan mencegahnya, dan bagaimana membuat konsumen lebih sadar akan dampak dari perilaku konsumtif pada keuangan pribadi dan lingkungan secara keseluruhan.
Perilaku konsumtif pada pelanggan nyatanya memiliki beberapa manfaat pada dunia marketing yaitu :
1. Membantu pertumbuhan ekonomi
Perilaku konsumtif juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi karena meningkatkan permintaan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
2. Memberikan kebebasan pada konsumen
Konsumen memiliki kebebasan untuk memilih produk atau jasa yang mereka inginkan dan berhak untuk membuat keputusan pembelian secara mandiri.
3. Meningkatkan penjualan dan pendapatan
Pelanggan yang konsumtif cenderung membeli produk dengan frekuensi yang lebih tinggi dan membeli lebih banyak jumlah produk. Hal ini dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan.
4. Meningkatkan brand loyalty
Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang konsumtif dengan tepat, mereka dapat menjadi pelanggan setia yang memberikan kontribusi besar pada pendapatan perusahaan dalam jangka panjang.
5. Mendorong inovasi dan pengembangan produk
Perusahaan dapat memanfaatkan perilaku konsumtif pelanggan untuk menciptakan produk baru yang memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang terus berkembang.
Meskipun demikian perilaku konsumtif yang juga menyebabkan impulsive buying memiliki dampak negatif yang tidak sedikit yaitu :
1. Menimbulkan reputasi buruk
Perilaku konsumtif dapat memicu adanya kritik dan kontroversi dari publik, dan ini dapat merusak reputasi perusahaan atau merek tertentu.
2. Mengurangi kualitas hidup
Kebiasaan konsumtif dapat menghasilkan dampak negatif pada keseimbangan hidup dan kesehatan mental konsumen, seperti stres dan kecemasan yang terkait dengan hutang konsumen.
3. Merusak lingkungan
Pembelian berlebihan dan penggunaan produk dapat meningkatkan dampak lingkungan, seperti penggunaan sumber daya yang berlebihan, limbah dan polusi, yang dapat berdampak buruk pada lingkungan hidup.
4. Terjadinya overstocking
Jika perusahaan tidak dapat mengelola persediaan dengan baik, konsumen yang konsumtif dapat menyebabkan overstocking dan kelebihan persediaan yang berdampak buruk pada keuangan perusahaan.
5. Merugikan konsumen
Konsumen yang konsumtif dapat terjebak dalam pola pembelian yang tidak sehat dan dapat merugikan keuangan mereka dalam jangka panjang.
6. Membuat kebutuhan bukan keinginan: Perilaku konsumtif juga dapat mengubah kebutuhan menjadi keinginan, yang pada akhirnya dapat mengarah pada pengeluaran yang tidak perlu dan mengganggu keseimbangan keuangan pribadi.
Secara keseluruhan, perilaku konsumtif dapat memberikan kepuasan singkat bagi konsumen, namun juga dapat memiliki konsekuensi negatif jangka panjang bagi keuangan dan kesejahteraan pribadi mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen untuk mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum melakukan pembelian impulsif.
Serta bagi perusahaan agar mempromosikan perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Ini tidak hanya menguntungkan bagi konsumen secara pribadi, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.
Artikel ini ditulis oleh, Berliana Desy Lestari Manik Mahasiswi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Editor : Odi Siregar