JAKARTA, iNewsMedan.id - Pesepak bola merupakan salah satu profesi yang menjanjikan di zaman sekarang. Tak tanggung, mereka bisa meraih gaji yang besar.
Seorang pesepak bola berbakat di era modern tidak hanya akan mendapat popularitas saja, tetapi mereka dapat memperoleh bayaran yang fantastis. Terlebih jika mereka bermain di liga-liga terbaik, seperti di kawasan Eropa.
Sebagai contoh, Lionel Messi menjadi pemain terbaik sepanjang masa dalam sepak bola yang memiliki pendapatan lebih dari 40 juta Euro atau sekitar 675 miliar per tahun. Selain itu, ada Cristiano Ronaldo yang belum lama ini menandatangani kontrak sensasional dengan klub Arab Saudi, Al Nassr dengan bayaran Rp3 triliun per tahun hingga 2025 mendatang.
Lantas, mengapa gaji pemain bola khususnya di era modern begitu tinggi? Topik ini pernah diurai dengan rinci oleh Bank of England. Berikut adalah ulasannya yang dirangkum iNews.id dari Bank of England, Rabu (8/2/2023).
Kenapa Gaji Pemain Bola Sangat Besar?
Hal pertama yang dapat menjelaskan pertanyaan di atas adalah teori ekonomi supply (penawaran) dan demand (permintaan).
Supply dalam hal ini adalah jumlah pemain yang cukup berbakat untuk berlaga di liga-liga papan atas seperti Liga Primer Inggris atau La Liga Spanyol. Sementara demand di sini adalah jumlah tim yang ingin membeli dan sanggup membayar sang pemain.
Meski ada jutaan pemain bola di luar sana, talenta seperti Messi atau CR7 tentu saja tidak banyak tersedia. Faktanya, dari 1,5 juta talenta hanya 180 pesepak bola muda Inggris yang naik di kelas profesional di Liga Primer.
Permintaan pemain sepak bola berbakat sangat tinggi karena klub ingin meningkatkan peluang tim untuk memenangkan gelar. Sementara tim yang sukses akan otomatis akan menghasilkan lebih banyak uang baik melalui hak siar, merchandise, penjualan tiket, dan yang lain.
Namun, klub juga harus bersaing untuk mendapatkan pemain terbaik dengan memasang penawaran tertinggi. Jika klub tertentu menawarkan gaji yang lebih rendah, maka klub lain akan dengan mudah mengalahkan mereka.
Hal itu berlaku di setiap level. Permintaan untuk pemain di level rendah juga lebih rendah karena mereka menghasilkan pendapatan yang tidak banyak untuk klub.
Teori ekonomi permintaan dan penawaran juga berlaku dalam segala bidang, termasuk sepak bola. Pemain akan dibayar dengan upah yang tinggi jika klub menghasilkan lebih banyak uang ketimbang sebelumnya.
Sebagai akibat dari globalisasi dan kemajuan teknologi seperti pasar televisi berbayar dan siaran streaming, sepak bola era sekarang tentu semakin jauh lebih populer dan lebih menguntungkan.
Misalnya saja, jika berkaca pada hak siar Liga Primer untuk musim-musim awal pada 1992 sampai 1997, saat itu hanya dijual dengan harga kurang dari £200 juta. Sementara hak siar televisi pada tahun 2016 hingga 2019 mencapai nilai lebih dari £5 miliar.
Fakta itu jelas sangat progresif dan menjadi alasan logis kenapa pemain sepak bola era modern dibayar dengan harga yang lebih mahal.
Misalnya, apabila tidak ada peningkatan gairah penikmat sepak bola, klub pasti tidak akan bisa meraih keuntungan tinggi. Permintaan pemain juga akan turun dan gaji atau upah mereka juga tidak akan mahal.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kenapa Gaji Pemain Bola Sangat Besar? Ini Jawabannya
Editor : Odi Siregar