get app
inews
Aa Read Next : Agresif Tapi Prudent, Bank Mandiri Catat Realisasi Kredit Kuartal I 2024 Tembus Rp1.435 Triliun

Jokowi Apresiasi Kinerja Prima Bank Mandiri

Rabu, 01 Februari 2023 | 15:26 WIB
header img
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan apresiasi atas kinerja Bank Mandiri sepanjang 2022. Hal tersebut disampaikan saat membuka acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2). (Istimewa)

Sementara itu, sebagai respons dalam menjawab tantangan dan peluang investasi di Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis, tahun 2023 kita akan bisa melalui berbagai tantangan global. Hal ini juga akan didukung oleh kondisi fiskal yang sehat untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi. 

Kebijakan fiskal 2023 lanjutnya bertujuan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi perekonomian, antara lain melalui defisit yang adaptif pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan serta menghadapi ketidakpastian global. 

"Kementerian Keuangan tetap antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam menanggapi ketidakpastian dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian," paparnya. 

Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi Indonesia terjadi tidak hanya lintas sektor saja, namun juga lintas region atau wilayah. Ia menyebut, sektor pariwisata, transportasi, serta sektor-sektor lain benar-benar terkena dampak dari pandemi Covid-19. Industri pariwisata, terutama hotel dan restoran sangat terpukul, sekarang sudah pulih dan tumbuh dua digit. 

Demikian pula untuk region (wilayah), semua yang terkena dampak dari pandemi, juga sudah bangkit. Saat ini, semua wilayah menikmati pertumbuhan ekonomi. Provinsi Bali, salah satu yang disebut, terdampak cukup parah karena pandemi Covid-19, ternyata sekarang sektor pariwisatanya sudah mulai pulih. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain, seperti di Sumatera dan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

Selain pemulihan ekonomi terjadi, Sri Mulyani menyebut ada kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut. Pemerintah mampu menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat pengangguran dari yang semula di angka 7 persen, mudah di bawah 6 persen atau pada angka 5,8 persen.

“Bagaimanapun, pertumbuhan ekonomi harus membuka peluang, menurunkan kemiskinan menjadi di bawah 1 persen, mengurangi stuntong, serta menjaga inflasi. Semua itu berkat kerja keras semua pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” tegasnya.

Sejalan dengan hal itu, ekonomi juga perlu responsive dengan berbagai perkembangan isu terkini seperti ESG, ekonomi hijau, digitalisasi yang akan mendukung transformasi menuju ekonomi yang berkelanjutan. 

Editor : Ismail

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut