MEDAN, iNewsMedan.id - Pendampingan merupakan suatu aktivitas yang bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan yang lebih berkonotasi pada menguasai, mengendalikan dan mengontrol. Keberadaan pendamping bagi anak berkebutuhan khusus memiliki makna yang berarti bagi proses perlindungan dan tumbuh kembangnya.
Nurul Fadillah Nasution (NIM 190902041) yang merupakan Mahasiswi Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) USU melaksanakan Praktikum Kerja Lapangan (PKL) 2 di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru Kota Medan di Jalan Sei Batangserangan No 75, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Bersama dengan bimbingan yang dilakukan oleh supervisor sekolah yaitu Dra. Tuti Atika, MSP, dengan supervisor lembaga Merlyn, serta yang dimonitoring oleh dosen pengampu mata kuliah yaitu Fajar Utama Ritonga, S.Sos., M.Kesos.
Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru merupakan sekolah yang berfokus pada anak-anak berkebutuhan khusus salah satunya adalah tuna netra. Yayasan ini menanamkan 4 aspek pada pembelajarannya yaitu, To Live, To Love, To Work, dan To Play.
Nurul mengatakan bahwa kegiatan PKL ini dilaksanakan secara observasi agar mengenal dan memahami karakteristik dan perkembangan terhadap masing-masing anak. Kegiatan yang dilakukan anak-anak mengacu pada 4 aspek tadi untuk kemandiriannya di kehidupan sehari-hari.
"To Live yaitu berlatih keterampilan hidup untuk membangun kemandirian dalam membela diri, To Love memahami hubungan dengan orang lain dan membangun rasa simpati dan empati, serta melatih kemampuan bersosialisasi, To Work untuk melatih kemampuan pada area bekerja dan dalam kegiatan yang memiliki partisipasi, To Play pembelajaran pada area bermain untuk mengisi waktu luan dengan media," kata Nurul, Selasa (10/1/2023).
Editor : Jafar Sembiring