"Saya saksi bagaimana Gus Dur kami bawa ke salah satu tempat karena di tolak dan dicaci maki ketika akan menjadi pembicara di salah satu kampus. Tak berselang lama,mahasiswa yang menolak dan mencaci maki Gus Dur datang meminta maaf sembari mencium tangan Gus Dur. Gus Dur sama sekali tidak marah," kata Zulkarnain.
Gus Dur, sambung Zulkarnain, menganalogikan seseorang yang memberikan baju kepadanya." Gus Dur bilang kalau sampeyan diberikan baju, namun baju tersebut tidak sampeyan terima, kan bajunya kembali kepada yang memberikan. Sama, jika saya dicaci maki namun saya tidak menerima cacian itu, kan caci maki nya kembali kepada yang mengeluarkan caci maki," ujar Zulkarnain menirukan ucapan Gus Dur tersebut.
Acara Haul ke 13 di UIN Sumut terbilang istimewa karena dihadiri tokoh agama antara lain tokoh Agama Budha Romo Pandita Kok Hong; tokoh Agama Hindu Panandhita Di'eja Iwayansure, S.Ag; tokoh Agama Konghucu Andili; tokoh Agama Parmalim (keyakinan penghayat kepercayaan) Togu Sirait serta ustad Marwin Tanjung dan ustad Martono.
Selain itu, salah satu 'sahabat politik' Gus Dur yakni Barata Sembiring Brahmana dan Dosen Ilmu Politik Universitas Negeri Medan Dr Bahrul Khair Amal turut memberikan testimoni tentang Gus Dur.
Diketahui, Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009.
Editor : Odi Siregar