BRASILIA, iNewsMedan.id - Siapa yang tidak kenal dengan sungai Amazon, sungai terbesar di dunia yang membelah tiga negara itu ternyata tidak ada satu pun jembatan yang melintas di atasnya.
Sungai Amazon dengan bentang mencapai 48 kilometer dan sungai terpanjang kedua di dunia sejauh 6.920 kilometer itu mengalir membelah tiga negara, yaitu Peru, Kolombia dan Brasil yang dihuni lebih dari 30 juta orang di sekitar lembah sungai.
Apalagi sungai Amazon merupakan habitat bagi sejumlah flora dan fauna, seperti spesies lumba-lumba sungai terbesar di dunia, 100 spesies ikan listrik dan 60 spesies piranha.
Jika dibandingkan dengan beberapa sungai lain yang terkenal di dunia, terkesan aneh ketika tidak menemukan satu jembatan pun yang melintasi sungai Amazon. Contohnya sungai Nil di Kairo memiliki 9 unit jembatan yang melintas di atasnya.
Bahkan sungai Yangtze memiliki 100 jembatan dan sungai Danube di Eropa, yang panjangnya hanya sepertiga sungai Amazon, memiliki 133 jembatan. Tentu ini mengundang rasa penasaran, kenapa di atas sungai Amazon tidak ada satu jembatan pun.
Apakah ada hambatan keuangan? Atau apakah ada kesulitan mendasar dengan membangun struktur seperti itu di hutan hujan yang berawa, lahan basah yang luas, dan semak yang dalam dan lebat?
"Tidak ada kebutuhan yang cukup mendesak untuk (membangun) jembatan melintasi Amazon," kata Walter Kaufmann, Ketua Rekayasa Struktural (Struktur Beton dan Desain Jembatan) di Institut Teknologi Federal Swiss (ETH) Zurich, kepada Live Science dikutip SINDOnews, Senin (30/5/2022).
Menurut Kaufmann, sungai Amazon jauh dari lokasi ideal untuk pembangun jembatan, karena memiliki serangkaian batu cadas alami yang perlu ditaklukkan oleh para insinyur dan pekerja konstruksi. Ditambah sungai Amazon yang berkelok-kelok melalui daerah yang jarang penduduknya, sehingga pembangunan jembatan tidak terlalu mendesak.
Untuk kota-kota yang berbatasan dengan sungai, transportasi perahu dan feri adalah sarana yang ideal untuk memindahkan barang dan orang. Dengan perahu dan feri, membuat perjalanan sedikit lebih cepat.
Selain itu, perubahan posisi aliran sungai sepanjang musim yang drastis, baik lebar dan kedalamannya, akan membuat mempersulit membangun konstruksi yang kokoh. Pada musim hujan lebar sungai Amazon bisa mencapai 48 km dan kedalaman lebih dari 15 meter.
"Lingkungan di Amazon tentu saja termasuk yang paling sulit [di dunia]. Tentu saja, ada juga kesulitan teknis dan logistik. Tantangan ini akan menjadi unik," terang Kaufmann.
Editor : Odi Siregar