MEDAN, iNewsMedan.id - Pada akhir pelan lalu sejumlah bursa di Amerika khususnya di Amerika Serikat membaik. Namun, dalam sepekan kedepan pasar keuangan berada dalam bayang-bayang tekanan hebat.
Adapun data pertumbuhan ekonomi Eropa kuartal ketiga (Q3) akan dirilis, dimana diproyeksikan akan mengalami penurunan tajam dikisaran 2 persen dari posisi kuartal kedua yang masih mampu tumbuh 4.1 persen.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pada Selasa (1/11/2022), BPS akan merilis data inflasi nasional yang diperkirakan akan naik menjadi 6 persen secara tahunan. Data inflasi tersebut bisa menjadi kabar baik dikarenakan inflasi yang sangat terkendali.
"Namun saat itu pelaku pasar tengah menuju pada keputusan penting dimana Bank Sentral AS dan Eropa akan menaikkan besaran bunga acuannya," katanya di Medan, Senin (31/10/2022).
Gunawan menjelaskan, Bank Sentral AS akan menaikkan besaran bunga acuan sebanyak 75 basis poin menjadi 4 persen, dan Bank Sentral Eropa juga menaikkan dalam besaran angka yang sama menjadi 3 persen. Dua Bank Sentral tersebut tentunya akan sangat potensial membuat pasar keuangan bergejolak. Terlebih jika diiringi dengan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau The FED akan tetap hawkish kedepan.
Editor : Jafar Sembiring