Polisi Didesak Usut Kasus Pembunuhan ASN di Nisel

MEDAN, iNewsMedan.id - Keluarga korban dugaan pembunuhan sadis di Desa Lagundri, Kecamatan Luahagundre Mainanolo, Kabupaten Nias Selatan mendesak polisi untuk mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku.

Peristiwa dugaan pembunuhan sadis di Desa Lagundri, Kecamatan Luahagundre Mainanolo, Kabupaten Nias Selatan.

Baca Juga

Dendam Usai Dipecat, Pria di Labusel Bunuh Mantan Rekan Kerja dengan Gancu Sawit

"Saya meminta agar Kapolres Nias, Kapolres Nias Selatan, Bapak Kapolda Sumut, dan Bapak Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini, dan menangkap semua tersangka," ujar keluarga korban berinisial PJ. Kamis (27/10/2022).

Dikatakannya, sampai saat ini keluarga masih berduka atas meninggalnya Gasali Lahagu yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Nias Utara.

"Almarhum merupakan sosok yang baik dan tulang punggung keluarga. Sampai saat ini keluarga masih berduka atas kepergiannya," tegasnya.

Baca Juga

Cekcok soal Uang, Istri Tega Bunuh Suami dengan Pisau Deres

Sampai saat ini, lanjut PJ, keluarga tidak menyangka kalau Almarhum Gasali Lahagu menjadi korban dugaan pembunuhan yang membuat warga Desa Lagundri mendadak heboh.

Diungkapkannya, bahwa sebelumnya pihak keluarga membuat laporan atas hilangnya pria yang berusia 59 ini ke Polres Nias. Setelah beberapa hari, keluarga mendapatkan pemberitahuan atas penemuan mayat yang diduga Gasali.

"Ternyata setelah diautopsi, ternyata bener kalau itu almarhum," ucapnya.

Baca Juga

Tragis! Wanita di Medan Tewas Dibunuh dan Dirampok Kekasih, Jasad Dibuang di Kebun Tebu

PJ juga mengatakan saat ini Polres Nias dan Polres Nias Selatan sedang mendalami keberadaan para pelaku yang disinyalir lebih dari satu orang.

"Karena itu, kita meminta agar polri segera menangkap dan mengusut tuntas peristiwa ini dan menghukum pelaku seberat-beratnya," pungkasnya.

Sebelumnya, warga Nias Selatan mendadak heboh atas penemuan mayat misterius berjenis kelamin laki-laki di Desa Lagundri, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Jum’at (21/10) siang, sekira pukul 10.30 WIB dengan kondisi mengenaskan.

Editor : Chris