Apa Saja yang Akan Terjadi Jika Indonesia Tak Sanggup Bayar Utang? Berikut Penjelasannya

JAKARTA, iNewsMedan.id - Berbagai hal bisa terjadi jika Indonesia tak sanggup membayar utang. Tentu, sejumlah dampak bisa didapat Indonesia.

Posisi ULN Indonesia pada Februari 2022 tercatat sebesar 416,3 miliar dolar AS atau setara Rp5.953,09 triliun. Angka tersebut naik jika dibandingkan Januari 2022 yang mencapai 413,6 miliar dolar AS. 

Baca Juga

Kronologi Pria di Tapanuli Tengah Bakar Anak Tetangga gegara Ditagih Utang

Namun, total utang ini menurun sebesar 1,5 persen jika dibandingkan dengan Februari 2021.

Lalu, apa saja yang akan dialami Indonesia jika utang negara menumpuk hingga tak sanggup membayar? Berikut 4 hal yang akan terjadi jika Indonesia tak sanggup membayar utang.

1. Aset Penting Dikuasai Asing

Baca Juga

Kesal Ditagih Utang, Pria di Tapanuli Tengah Bakar Anak Tetangga Pakai Minyak

Aset penting milik negara berpeluang disita untuk menutup utang-utang yang ada. Salah satu contoh yang mengalami hal tersebut, yaitu Sri Lanka.

2. Pekerja Asing Tak Terkendali

Ketidakmampuan negara untuk membayar utang kemungkinan menimbulkan distorsi pada dunia usaha. Salah satunya adalah jumlah pekerja asing yang tak terkendali.

Baca Juga

10 Hari Awal Dzulhijjah Pengusaha Arab Saudi Bakar Buku Catatan Utang, Maafkan Semua yang Berutang

3. Asing Mendikte Kebijakan Negara

Sebagai pemilik dana, pihak asing memiliki kekuatan untuk menekan kreditur yang mengalami kesulitan dalam mengembalikan uangnya.

Hal ini dapat membuat para pemodal tersebut sedikit banyak akan campur tangan pada urusan pemerintahan.

Baca Juga

5 BUMN yang Menanggung Utang Triliunan Rupiah, Nomor 1 Mencapai Rp409 Triliun

4. Negara Kehilangan Wibawa

Negara akan kehilangan wibawa di dunia internasional jika kebijakannya didikte oleh asing. Jika Indonesia mengalami hal tersebut, tentunya bakal banyak masalah yang timbul di dalam negeri.

Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Berikut 4 Hal yang Akan Terjadi Jika Indonesia Tak Sanggup Bayar Utang

Editor : Odi Siregar