get app
inews
Aa Text
Read Next : Rapat Pleno I PB HMI Periode 2024-2026: Aktualisasi Kepemimpinan HMI untuk Indonesia

Wajib Tahu! Ini Asal-usul Nama Indonesia

Rabu, 17 Agustus 2022 | 16:14 WIB
header img
Ilustrasi (Foto: unsplash)

JAKARTA, iNewsMedan.id - Penjelasan asal-usul nama Indonesia menarik diulas. Nama Indonesia berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di pertengahan abad ke-19.

Adapun Indonesia ini terkenal dengan beragam sumber daya alam dan harta karun yang banyak disukai atau diincar beberapa negara lain. 

Asal usul nama Indonesia ini berawal pada tahun 1874 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan berjudul Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur) yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869) seorang asal Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburg.

Kemudian di tahun 1849 seorang ahli etnologi bahasa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name).

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa).

Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ('Etnologi dari Kepulauan Hindia').

Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan yang sekarang dikenal sebagai Indonesia, sebab istilah Indian Archipelago ('Kepulauan Hindia') terlalu panjang dan membingungkan.

Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah orang India, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan.

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama 'Indonesia' dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah 'Indonesia' adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).

Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau.

Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk 'Indonesia') juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ('Hindia') oleh Profesor Cornelis van Vollenhoven (1917).

Asal usul nama Indonesiat idak lebih daripada sebuah istilah geografi, tapi dengan pasangnya gerakan kemerdekaan nasional non-koperatif kemudian menjadi juga istilah politik dengan beragam kekayaan yang dimiliki.

Selain itu, Indonesia memiliki begitu banyak sumber daya alam. Sebagai contohnya yaitu ada tambang emas, gas alam, minyak bumi, tambang batu bara, rempah-rempah, hingga kekayaan bawah alam laut yang melimpah.

Ada tambang emas dengan kualitas terbaik di dunia, yakni Freeport yang berlokasi di Papua. Kemudian, gas alam terbesar di Indonesia yang berlokasi di Cepu dan Natuna. Kemudian, minyak bumi yang dikelola oleh PT Pertamina.

Selain itu, Indonesia juga memiliki tambang batu bara terbesar di dunia yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan.

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut