Bahayanya tidak hanya sampai situ, setelah epitel sembuh, epitel ini bisa saja tiba-tiba terlepas atau dalam medis disebut Dr. Johnson sebagai erosi kornea berulang.
Alhasil, mata secara alami mengering saat tidur, menyebabkan kelopak mata menempel dan epitel tertarik saat kita membuka mata. Mengingat epitel yang sudah tidak lagi melekat sempurna pada kornea yang mendasarinya, akan selalu ada risiko kita bisa merobek epitel mata ini lagi.
Pada kasus yang ringan, solusinya ialah mata yang terkena perlu sering dilumasi, terutama sebelum tidur dan saat bangun tidur. Namun, pada kasus yang parah, bisa saja diperlukan tindakan prosedur sederhana pada mata sebagai pengobatan.
Lebih buruknya, meski memang kasus ini jarang, tapi mengucek mata terus menerus dan terlalu keras bisa menyebabkan keratoconus, kondisi yang memiliki kecenderungan genetik. Kornea yang seharusnya berbentuk kubah seperti bola, bisa berubah jadi kerucut karena banyaknya gesekan.
Nah, bentuk baru ini yang bisa mempengaruhi bagaimana cahaya dibelokkan ke arah mata dan pada akhirnya bisa mengganggu daya penghilatan.
“Kasus begini memang sangat jarang, tapi tetap saja jadi pengingat penting untuk tidak sering mengucek mata,” tandas Prof Ang.
Editor : Odi Siregar