Heboh Isu Ganja Medis, Prof Beri: Bisa Menjadi Pilihan, Tapi Bukan yang Terbaik
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/06/30/59c59_ganja-medis.jpeg)
MASYARAKAT tengah ramai membicarakan isu ganja medis beberapa waktu belakangan.
Awalnya menjadi viral, karena ramainya kisah seorang ibu yang memperjuangkan ganja medis legal di Indonesia untuk pengobatan sang anak, Pika yang mengidap cerebral palsy dan sering mengalami kejang.
Ibu bernama Santi tersebut memperjuangkan ganja medis tersebut untuk bisa legal di Indonesia, demi pengobatan anaknya tersebut.
Mencuatnya isu ganja medis sebagai pengobatan ini, tentu menimbulkan pertanyaan sebagian pihak. Sebagai informas, di luar negeri contohnya di Amerika, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sudah mengizinkan dua obat dengan kandungan ganja untuk diedarkan.
FDA telah menyetujui satu obat ganja nabati (Epidiolex) yang mengandung cannabidiol murni (CBD) dari tanaman ganja. Menurut Ahli Kesehatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, obat tersebut digunakan untuk mengobati kejang serta kelainan genetik langka.
Editor : Odi Siregar