JAKARTA - Kementerian Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dengan menggarap terminal wisata seruni point, yang berada di kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur.
Pada pengembangan sektor pariwisata tersebut nantinya Indonesia bakal memiliki jembatan kaca pertama yang membentang sepanjang 120 negeri dengan lebar 1,8 meter.
Adapun jembatan kaca tersebut bakal dibangun diatas ketinggian 80 meter dari dasar jurang.
Struktur jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis dengan ketebalan 25,55 mm, dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis agar tidak karat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN dilakhkan mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Menurut Menteri Basuki untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru selanjutnya adalah promosi besar-besaran.
"Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Menteri Basuki pada keterangan tertulisnya, Jumat (24/5/2022).
Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui rencana penataan kawasan Seruni Point.
Pembangunannya dilakukan di kawasan seluas 1,75 hektar dengan anggaran Rp31,17 miliar.
Adapun penataan Seruni Point meliputi pembangunan area parkir, bangunan multifungsi untuk restoran, commercial-rest area, souvenir shop, toilet, mushola, jalur pengunjung, bangunan tiket, serta amphitheater yang mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.
Penataan ruang publik Seruni Point memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal budaya Suku Tengger, salah satunya dengan menerapkan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan.
Editor : Odi Siregar