Irzal memaparkan prosesi pelepasliaran dua satwa dilindungin ini dimulai dari Bandara Depati Parbo – Sungai Penuh Kerinci Jambi. Pukul 10.30 WIB kedua harimau sumatera “Surya Manggala dan Citra Kartini” sudah berada di bandara dan siap untuk lepas liar.
Surya Manggala diangkut dengan helikopter menggunakan metode longline menuju lokasi I. Surya Manggala berhasil dilepasliarkan dengan lancar dan baik. Tiba-tiba pada siang hari setelah lepas liar I, kondisi di lokasi lepas liar cuaca mulai berubah menjadi kabut dan mulai turun hujan.
Akhirnya diputuskan lepasliar yang ke II untuk harimau Citra Kartini dilaksanakan kembali pada tanggal 8 Juni 2022. Akhirnya siang hari pada tanggal 8 Juni 2022 hanmau Citra Kartini berhasil dilepasliarkan zona inti TNKS.
“Harapannya setelah lepas liar, kedua harimau ini mampu beradaptasi, bertahan hidup dan berkembang biak secara alami di habitat alaminya, ” sebut Irzal.
Irzal menjelaskan pemilihan lokasi pelepasiiaran harimau sumatera di Taman Nasional Kerinci Seblat tersebut berdasarkan hasil kajian cepat (rapid assessment) yang dilakukan oleh BBTNKS bekerjasama dengan lembaga SINTAS INDONESIA menggunakan software Maximum Entropy (MaxEnt) untuk memprediksi lokasi pelepasliaran harimau sumatera.
Selain menggunakan software MaxEnt bilang Andoko lagi, dilakukan juga survey lapangan yang dilakukan oleh im BBTNKS, FFI dan PT Agincourt Resources yang bertujuan untuk mengecek kondisi kesesuaian lokasi pelepasliaran harimau sumatra.
Editor : Ismail
Artikel Terkait