Jika tidak bisa maka paling tidak mengarahkan wajahnya ke arah bumi. Untuk waktu salat, seorang astronot muslim harus menggunakan waktu salat dimana pertama kali dia berangkat ke luar angkasa. Sheikh Muszaphar Shukor saat itu menggunakan waktu shalat Kazakhstan.
Pasalnya pesawat Soyuz yang dia tumpangi memang meluncur di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan. Gerakan salat pun sama seperti sholat yang kita ketahui pada umumnya (lihat video-red).
"Beruntung saya ditempatkan di International Space Station (ISS) karena posisinya yang tepat berada di dekat bumi. Jadi saya bisa melihat langsung bumi," ucap Sheikh Muszaphar Shukor.
Praktek salat dan puasa yang dilakukan oleh Sheikh Muszaphar Sukhor kemudian dicatat dalam sebuah buku. Setelahnya catatan itu dikompilasi dengan seluruh pendapat ulama dan cendekiawan Islam di Malaysia mengenai panduan tata cara salat yang mereka buat untuk Sheikh Muszaphar Shukor.
Kini buklet itu telah selesai dengan judul "A Guideline of Performing Ibadah at the International Space Station (ISS)". Buklet itu tentu jadi hal yang istimewa buat Sheikh Muszaphar Shukor.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait