Bobby menambahkan, untuk mewujudkan MMT dibutuhkan saling keterbukaan satu sama lain. Termasuk, mencari solusi secara bersama-sama saat terjadi kendala.
Bobby mengingatkan, tujuan program MMT tidak hanya menyehatkan saja, namun harus melihat dari sisi pelaku dunia usahanya. Dengan demikian, sambung Bobby, semakin banyak warga yang berobat dan sadar akan kesehatan.
“Yang pasti Pemko Medan sudah mencoba untuk meningkatkan pergerakan ekonomi di Kota Medan dari kota perdagangan dengan coba membuka beberapa potensi yang ada lainnya. Tentunya ini membutuhkan peran semua sehingga dapat terwujud,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Persi Sumut dr Syaiful M Sitompul mengaku senang dengan penandatanganan MoU yang dilakukan dengan sejumlah pihak tersebut. Di mana, program MMT mulai terwujud. Bahkan, kata Sitompul, keinginan untuk mewujudkan MMT itu sudah diungkapkan oleh Wali Kota Medan pada 6 Desember 2021 lalu.
Sitompul mengungkapkan, keinginan Wali Kota Medan itu langsung direalisasikan dengan penandatanganan bersama tujuh rumah sakit yakni RSUP H Adam Malik, RSUD Dr Pirngadi, RS Putri Hijau, RS Murni Teguh, RS Siloam, RS Columbia Asia dan RS Royal Prima. Serta, dengan tujuh biro perjalanan pemandu wisata.
“Hari ini dilanjutkan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemko Medan dengan USU, Persi Sumut, Asita Sumut dan PHRI Sumut. Di samping itu kami sedang berproses dan mendatangi tiga rumah sakit yaitu RS Murni Teguh, RS Putri Hijau dan RSUP H Adam Malik," sebutnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait