Dengan modal pendidikan itu, menurut Edy, pramuka sebenarnya bisa menjadi komando cadangan untuk membela negara. “Terus kenapa ada perkemahan? Di situlah pramuka ditempa menjadi pribadi-pribadi yang tangguh. Dalam rangka membela satu bangsa diperlukan jiwa-jiwa yang tangguh, karena itu dia harus dilatih, itulah dia bela negara,” kata Edy.
Apalagi sebelum masa kemerdekaan, organisasi kepanduan sudah berkontribusi untuk Indonesia. Kini Pramuka bergerak mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan yang positif bagi generasi muda.
“Kegiatan Pramuka sudah eksis dan aktif melakukan perjuangan untuk memerdekaan republik ini, setelah republik merdeka Pramuka belum berhenti, sampai hayat di kandung badan, itulah Pramuka, jiwa-jiwa juang di situ,” kata Edy.
Di akhir sambutannya, Edy mengatakan pramuka merupakan gerakan yang tanpa pamrih. “Saudara-saudaraku, Pramuka tidak mengenal politik, Pramuka tak kenal kekuasaan, Pramuka adalah pengabdian pada bangsa dan negara,” ujar Edy.
Sementara itu, Ketua Umum Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso yang diwakili oleh Koordinator Wilayah I Bagian Sumatera Jufri Effendi mengapresiasi Edy Rahmayadi yang selama ini telah mendukung gerakan Pramuka. “Kami harap bantuan dan arahan gubernur terus berlanjut baik di tingkat daerah maupun tingkat cabang,” kata Budi Waseso.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait