Ade juga mengungkapkan, terhadap penemunan ini pihaknya telah melaporkan ke Pemprov Sumut dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI). Kata pihak PP IDAI nantinya akan mengumumkan apakah pasien terkena karena hepatitis atau bukan.
"Semoga kasus ini mudah-mudahan jauh dari hepatitis akut ini," ungkapnya.
Ade juga menegaskan bahwa sejauh ini, pihaknya belum menemukan adanya indikasi hepatitis akut di Sumut.
"Dengan adanya kasus yang terakhir sudah kita temukan, problem utama masalahnya infeksi bakteri maka sejauh ini kita nggak berharap ke depannya infeksi yang lain. Jadi (dari laporan) belum ada hepatitis yang tidak diketahui, penyebabnya di Sumut," tegasnya.
Sebelumnya, seorang bayi 8 bulan diduga meninggal karena hepatitis probable akut di RSUP Adam Malik Medan pada Sabtu (14/5/2022) malam. Bayi itu meningggal setelah dirawat, selama seminggu.
Ade mengatakan bayi tersebut awalnya dibawa ke RSUP Adam Malik pada Sabtu (7/5/2022). Selama dirawat stabilisasi tubuhnya sempat membaik. Namun pada Sabtu (14/5/2022) tiba-tiba kondisi fisiknya menurun.
"Sabtu pagi kesannya masih stabil. Tapi ternyata kira-kira jam 17.00 WIB, itu mulai mengalami gangguan sirkulasi, dimana detak jantungnya sudah mulai cepat. Kemudian di jam 19.20 WIB keadaan jantung mulai lambat, walaupun direspon. Sampai sejam, ternyata stabilisasinya gagal, akhirnya pasien dinyatakan meninggal," terang Ade.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait