Desakan pencabutan larangan ekspor CPO, ditengarai Sahat datang dari kelompok pegusaha sawit besar yang mulai merasakan dampak pelarangan untuk semua produk CPO, Red Palm Oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil.
"Jangan petani kecil dijadikan alat untuk menekan pemerintah. Kami mendukung Presiden Joko Widodo melarang ekspor CPO. Negara tak boleh tunduk pada pengusaha sawit yang mempermainkan harga Tandan Buah Segar atau TBS dan harga minyak goreng yang seharusnya murah terpaksa dibeli mahal," ujar Sahat.
Alasan pengusaha mendesak pencabutan larangan ekspor CPO karena harga TBS anjlok hingga 58,87 persen, ujar Sahat, merupakan alasan yang dicari - cari. Sebab, katanya, harga TBS pernah jatuh hingga 60 persen sebelum larangan ekspor CPO.
"Itu artinya harga TBS dipermainkan oleh pemilik pabrik kelapa sawit, bukan karena aturan pelarangan ekspor CPO. Presiden Jokowi tak boleh gentar dengan ancaman pengusaha sawit kakap itu." pungkas Sahat.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait