SUMUT, iNews.id - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menggelar pelatihan e-commerce bagi 50 orang pelaku UMKM yang ada di Kawasan Danau Toba. Hal itu dilakukan untuk memberdayakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bangkit usai pandemi Covid-19.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni mengadakan pelatihan e-commerce (perdagangan elektronik) guna peningkatan manajemen usaha bagi para pelaku UMKM di Kawasan danau Toba. Rabu, (27/4/2022) di Hotel Niagara Parapat.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPODT, Raja Malem Tarigan mengatakan kepada para peserta yang beruntung mengikuti pelatihan ini dihadiri oleh para narasumber yang cakap dalam bidangnya.
"Pelatihan yang sudah memasuki hari kedua itu dibuka oleh bintang tamu, Mbok Niluh Djelantik. Pengusaha yang sudah 19 tahun berkarier ini pun menceritakan awal membuka usaha dengan banyaknya tantangan. Ia juga mengingatkan bahwa tak ada yang serba instan dalam membangun usaha," sebut Raja Malem.
Sementara, Narasumber, Mbok Niluh Djelantik menyampaikan, dirinya mulai berkarir di usia 20 tahun dan sempat menjadi Cleaning service dan pelayan biasa di kantor. Namun, tambah Nilu, hingga di usia 27 tahun, Ia sudah menjadi Direktur Pemasaran disalah satu perusahaan luar negeri.
"Jadikan pelangganmu itu seperti suami, istri, atau anakmu didalam mengkomunikasikan produkmu agar mereka bisa merasakan pentingnya sebuah komunikasi didalam menjual atau memasarkan produk" ungkap Niluh Djelantik.
Bagi para pelaku UMKM yang hadir, Niluh menjelaskan didalam dunia usaha ini tak ada yang bisa lepas dari kritikan dan juga komentar pedas. Selain itu, kata Niluh, para peserta juga diberikan tips waktu untuk bekerja menjual produk, yakni 8 jam untuk bekerja memasarkan produk, 8 jam untuk tidur, dan 8 jam untuk keluarga, meskipun hal itu terkadang tak selamanya tepat waktu.
"Apapun itu latar belakang usahanya yang terpenting adalah dedikasi,komunikasi, dan kerja keras agar bisa sukses dan bertahan sebagai seorang pengusaha" jelasnya.
Niluh menambahkan, sebelum menjadi desainer, dirinya pernah bekerja di perusahaan busana milik Paul Ropp, milik seorang pengusaha dari Amerika Serikat.
Tak hanya itu, kecintaan terhadap sepatu pun membawa nama Niluh Djelantik meraih penghargaan sebagai Best Fashion Brand & Designer The Yak Awards 2010. The Yak Awards sendiri merupakan penghargaan yang digelar Yak Magazine untuk para pelaku industri kreatif.
Niluh juga pernah menerima penghargaan dari Forbes Indonesia pada 2017 lalu. Di mana, sepatu hasil karyanya yang mendunia sukses membuat para selebriti dunia kepincut.
Diketahui, pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM yang ada di Kawasan Danau Toba agar Pelaku UMKM mampu memanfaatkan perangkat digital dalam melakukan pemasaran. Kemudian, mampu memahami konsep kewirausahaan dan segementasi konsumen dan pengembangan produk.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait