MEDAN, iNewsMedan.id - Penunjukan Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara memicu tanda tanya di kalangan akademisi. Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tersebut dinilai kontras dengan prestasi Musa Rajekshah (Ijeck) yang berhasil membawa Golkar menjadi partai pemenang di Sumatera Utara pada Pileg 2024.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), Warjio, menilai kepemimpinan Ijeck selama periode 2020–2025 telah memberikan fondasi politik yang sangat kuat bagi partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Golkar dalam kepemimpinan bang Ijeck menjelma menjadi sebuah partai dengan fundamental dan kesolidan para kadernya. Terbukti dari kemenangan pada kancah politik di kontetestasi Pileg 2024 -2029, Golkar piawai dengan meraih suara dan kursi yang signifikan dan menjadi pimpinan legislatif di DPRD Sumut," kata Warjio di Medan, Jumat (19/12/2025).
Menurut Warjio, Ijeck merupakan sosok pemimpin yang dicintai masyarakat karena gaya politiknya yang santun. Ijeck juga dianggap berhasil meminimalkan konflik internal dan membangun kolaborasi yang solid antarpartai politik di Sumatera Utara.
"Selain itu juga bang Ijeck mampu merangkul seluruh kader Golkar Sumatera Utara dan menciptakan kolaborasi antar kader partai tanpa menghadirkan konflik konflik internal. Sehingga Golkar di bawah kepemimpinan bang Ijeck nyaris tidak pernah muncul isu isu internal di Sumatera Utara," lanjutnya.
Meskipun penunjukan Plt. merupakan hal wajar secara organisasi, Warjio mengingatkan agar langkah ini tidak digunakan untuk menjegal pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda). Diketahui, DPD Golkar Sumut telah berulang kali mengajukan permohonan Musda ke DPP, namun belum mendapatkan kepastian jadwal.
"Bang Ijeck telah menjadi respresentatif masyarakat Sumut saat ini, sebagai anggota DPR RI dan apabila mungkin terjadi pergantian jabatan Ketua Umum Golkar di Sumut menurut saya itu adalah keputusan wajar dari Pimpinan Partai Golkar," ucapnya.
Lebih lanjut, Warjio menekankan bahwa Ijeck memiliki rekam jejak kepemimpinan yang luas, mulai dari organisasi sosial, kepemudaan, hingga olahraga, yang semuanya bermuara pada kondusivitas partai.
"Bang Ijeck sebagai pemimpin Golkar di Sumatera Utara menjadi sosok yang mampu menciptakan kondusifitas partai baik di dalam tubuh partai itu sendiri dan juga implementasi kinerja partai Golkar itu di masyarakat Sumatera Utara secara umum hingga Golkar tampil piawai mendapatkan kepercayaan masyarakat Sumatera Utara saat ini," jelas Warjio.
Ia menutup opininya dengan peringatan bahwa jika pergantian kepemimpinan ini dipengaruhi oleh kekuatan non-teknis atau "sosok gaib", hal tersebut dapat merusak citra partai politik di mata masyarakat Sumatera Utara yang merasa kehilangan sosok pemimpin dekat dengan rakyat.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
