Enam siklus kemoterapi pun ia jalani dari Juni hingga Oktober 2018. Meski tidak mudah, justru dari ruang perawatan itulah tumbuh empati dan panggilan hatinya. Ia mendirikan komunitas Samudra Kasih di MRCCC Siloam Semanggi sebagai ruang saling menguatkan bagi sesama penyintas kanker.
“Saya tidak ingin perjalanan saya berhenti di sembuh. Saya ingin menjadi bagian dari kekuatan yang menyembuhkan orang lain,” katanya.
Tahun 2023 kembali memberi ujian: hasil PET scan menunjukkan pertumbuhan sel kanker di kelenjar getah bening dan liver. Ia menjalani operasi kelima di MRCCC Siloam dan histerektomi total di Malaysia. Pada 2024, ia kembali menghadapi pembesaran kelenjar di leher dan paru.
Bu Lily mencari second opinion ke delapan dokter onkologi di tiga negara. Hasil biopsi di Malaysia menunjukkan kondisi tersebut hanya infeksi, dan terapi target tetap dilanjutkan. Semua biaya—baik di dalam maupun luar negeri—kembali ditanggung penuh oleh Prudential Indonesia. “Saya bersyukur bisa memilih dokter dan rumah sakit terbaik, bahkan di luar negeri, tanpa harus memikirkan biaya,” ungkapnya.
Kisah Bu Lily menunjukkan betapa pentingnya deteksi dini dan proteksi finansial. Menurut GLOBOCAN 2022, kanker payudara menjadi kasus tertinggi di Indonesia dengan 66.271 kasus baru, dan 70% di antaranya terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini terbukti meningkatkan peluang kesembuhan dan menekan biaya perawatan.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
