JAKARTA, iNewsMedan.id – Pemerintah pusat mulai menelusuri jejak kerusakan lingkungan yang diduga memperparah banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Data BNPB hingga Senin pagi (1/12/2025) mencatat 442 orang meninggal, menjadikannya salah satu bencana paling mematikan dalam satu dekade terakhir.
Ribuan batang kayu gelondongan yang terseret hingga ke permukiman menjadi petunjuk keras adanya pembukaan lahan brutal di hulu sungai. Dugaan mengarah pada aktivitas perusahaan yang beroperasi di kawasan DAS Batang Toru, Sumut, mulai dari perkebunan hingga tambang.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq tak menunggu lama. Setelah melihat hasil olahan citra satelit resolusi tinggi, ia memastikan delapan perusahaan besar teridentifikasi berkontribusi memperparah dampak hujan ekstrem.
“Ada delapan perusahaan yang berdasarkan analisa citra satelit berkontribusi memperparah dampak hujan ini,” tegas Hanif di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Editor : Ismail
Artikel Terkait
