Ajang ini mempertandingkan lima kategori lari: 100 KM, 60 KM, 28 KM, 10 KM, dan 5 KM. TOTK juga telah mengikat kontrak selama 3 tahun ke depan, menjadikannya agenda tetap di Samosir hingga tahun 2027.
Selain kompetisi lari, TOTK akan menjadi panggung kekayaan budaya Batak melalui berbagai side event. Tetty Naibaho menyebut, kekentalan budaya akan diperkenalkan kepada para peserta melalui kuliner, ulos, hingga Festival Solu Bolon yang akan diikuti oleh 24 tim.
"Selain lari akan mempertunjukkan kekayaan budaya seperti ulos. Hari Ulos akan dibesarkan dengan momen UTMB ini," jelasnya.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan pameran UMKM produk lokal, demo masak dan bazar kuliner, serta fashion show.
Untuk menghibur masyarakat dan peserta, serangkaian pertunjukan musik akan digelar setiap malam:
- 17 Oktober (Tuktuk Siadong): Maxima, Tigor Sihombing, CHS Projeck, dan Samuel Sigalingging.
- 18 Oktober (Water Front Pangururan): Virgount X Last Child, Tigor Sihombing, dan CHS Project.
- Malam Puncak: Gok Parasian Malau, Fresly Nikijuluw, dan penampilan dari artis papan atas Gigi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
