Dari sisi profitabilitas, Mandiri secara konsolidasi mencatat laba bersih Rp33 triliun sepanjang Januari–Agustus 2025. Realisasi tersebut tumbuh 14,7% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom). Kenaikan laba ditopang oleh pendapatan bunga yang naik 11,4% yoy dan pendapatan non bunga yang meningkat 10,1% yoy yang mendorong peningkatan pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) sebesar 9,9% mom (konsolidasi).
Dari sisi manajemen risiko, Mandiri mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) secara bank-only hanya 1,08% per Agustus 2025, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri. Coverage ratio tetap terjaga tinggi, mencerminkan mitigasi risiko yang kuat. “Fokus kami bukan hanya menjaga pertumbuhan laba, tetapi juga memastikan kualitas pendapatan dan efisiensi yang berkelanjutan. Dengan diversifikasi bisnis dan disiplin pengelolaan biaya, kinerja Mandiri akan semakin tangguh menghadapi dinamika ekonomi nasional dan global,” tegas Novita.
Dengan kinerja solid hingga Agustus 2025, Mandiri kian menegaskan posisinya sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Kombinasi ekspansi kredit sehat, dukungan kuat ke UMKM, laba yang solid, dan kualitas aset yang prima menjadi modal penting perseroan untuk melanjutkan strategi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
