Ia menjelaskan bahwa Masjid Jamik Kebun Bunga merupakan salah satu masjid tertua di Sumatera Utara yang telah berdiri sejak abad ke-19.
“Yayasan Muslim India berdiri sejak tahun 1887 dan Masjid Jamik Kebun Bunga ini merupakan masjid tertua ke-4 di Sumatera Utara,” ungkapnya.
Terkait status tanah masjid, ia menyebut sedang ada upaya hukum untuk mengembalikan fungsi tanah sepenuhnya sebagai tanah wakaf.
“Saat ini kami sedang memperjuangkan status tanah wakaf masjid yang menghadapi persoalan kepemilikan. Kami mohon doa agar tanah ini bisa kembali sepenuhnya menjadi wakaf untuk masjid,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada, Sulaiman, yang turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim di lingkungan sekitar masjid dan santunan Mualaf binaan Mualaf Center Yayasan India Muslim Sumut.
Ia menyampaikan harapannya agar Masjid Jamik Kebun Bunga terus hidup dengan kegiatan dakwah yang bermanfaat bagi jamaah.
“Semoga masjid ini semakin makmur dan jamaahnya semakin solid untuk terus menghidupkan aktivitas dakwah,” ujarnya.
Kegiatan Maulid Nabi ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan tamu undangan, di antaranya Wakil Ketua DPRD Kota Medan H. Rajudin Sagala, Perwakilan Konsulat Jenderal India di Medan, serta Sultan Deli Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam Shah, dan Ulama Sumut Buya Zulfikar Hajar, LC. Acara turut diisi dengan ceramah dari Ustadz H. Maykel Anres, Lc dan Ustadz H. Abdul Latif Khan, S.Ag.
Editor : Chris
Artikel Terkait
