ASAHAN, iNewsMedan.id - Delapan ekor lumba-lumba terdampar di Desa Silou Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Kamis (14/8/2025).
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial dan menghebohkan warga setempat. Lantaran warga yang sedang beraktivitas di kawasan budi daya kerang dara pertama kali menemukan mamalia laut itu. Saat ditemukan, lumba-lumba terjebak di perairan dangkal dengan kedalaman hanya setinggi mata kaki. Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan bergerak.
Kepala Desa Silou Baru Ahmad Sofyan mengatakan, kawanan lumba-lumba diduga tersesat dari jalur migrasi. Arus laut yang kencang membuat mereka terbawa hingga ke perairan dangkal.
“Begitu air pasang sekitar pukul 14.30 WIB, tim gabungan dari Dinas Perikanan Kabupaten Asahan dan PSDKP Asahan–Tanjungbalai bersama warga langsung menggiring lumba-lumba ke laut lepas. Berkat upaya bersama, seluruh lumba-lumba berhasil kembali tanpa ada yang mati,” ujar Sofyan, Sabtu (16/8/2025).
Kepala Seksi KSDA Wilayah III Kisaran Suyono menyebut proses evakuasi dilakukan menggunakan tiga perahu.
“Jumlahnya ada delapan ekor. Saat ditemukan, enam ekor terpisah dari dua ekor lainnya. Kami satukan lalu giring ke laut lepas,” ucapnya.
Hingga kini, tim gabungan belum memastikan jenis lumba-lumba yang terdampar. Video temuan tersebut sudah dikirim ke sejumlah instansi terkait untuk identifikasi lebih lanjut.
Balai Besar KSDA Sumut mengapresiasi langkah cepat penyelamatan tersebut. Pihaknya menegaskan pentingnya peran masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian satwa laut yang dilindungi.
“Kesadaran masyarakat sangat penting. Lumba-lumba adalah satwa yang dilindungi dan peran aktif warga bisa menyelamatkan mereka,” tulis pernyataan BBKSDA Sumut.
Ternyata, peristiwa satwa laut terdampar bukan kali pertama terjadi di lokasi tersebut. Pada Januari 2020 lalu, seekor paus raksasa sepanjang 14 meter dengan berat sekitar 20 ton juga terdampar di kawasan yang sama. Namun, upaya evakuasi kala itu gagal dan paus akhirnya mati.
Editor : Chris
Artikel Terkait