JAKARTA, iNewsMedan.id – Republik Indonesia memasuki usia ke-80 tahun, usia matang yang terus diisi dengan perjuangan untuk menyejahterakan rakyat. Salah satu wujud nyatanya adalah program perumahan rakyat.
Komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto lewat program 3 juta rumah menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Melalui KPR subsidi, jutaan keluarga kini bisa memiliki rumah layak huni—bukan sekadar tempat berteduh, melainkan simbol perubahan hidup.
Seperti dialami Eko Handoko di Palembang. Pria tuna wicara yang bekerja sebagai penjaga gudang ini akhirnya bisa membawa keluarganya keluar dari ruang sempit yang mereka tempati selama puluhan tahun.
“Kini kami tidak tinggal di gudang lagi,” ungkapnya penuh haru lewat bahasa isyarat.
Cerita serupa datang dari Ika Mustikawati, guru di Cilegon. Setelah lebih dari 20 tahun mengabdi, kini ia tak perlu lagi menempuh jarak jauh untuk mengajar. Rumah subsidi yang ia dapat lewat KPR BTN Tapera membuatnya lebih dekat dengan sekolah dan keluarga. “Rasanya seperti mimpi jadi nyata,” katanya.
Sementara Kuswaroh, pedagang seblak di Jawa Barat, akhirnya bisa mandiri setelah bertahun-tahun tinggal menumpang di rumah mertua. “Alhamdulillah, sekarang punya rumah sendiri. Sederhana, tapi milik kami,” ucapnya lega.
Editor : Ismail
Artikel Terkait