Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy, mengingatkan bahwa kondisi ini berpotensi menimbulkan kemunculan kembali penyakit berbahaya yang seharusnya sudah bisa dicegah sejak lama.
“Polio misalnya, kita sempat mendapat sertifikat bebas polio di 2014. Tapi di 2024 muncul lagi kasus baru. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Selain polio, anak-anak zero-dose juga rentan terkena penyakit seperti hepatitis, difteri, TBC, hingga campak. Karena itu, Faisal menekankan pentingnya deteksi cepat dan aksi lapangan, bukan sekadar imbauan.
Dalam rapat tersebut, hadir juga sejumlah OPD terkait, perwakilan pemerintah kabupaten/kota, organisasi masyarakat, pemerhati anak, serta NGO yang selama ini aktif dalam program kesehatan masyarakat.
Editor : Ismail
Artikel Terkait