3. Popok Sering Bocor Meski Sudah Diganti Rutin
Popok yang baik harus mampu menyerap dan menahan cairan dengan optimal. Namun, jika popok sering bocor walaupun sudah diganti dalam waktu yang wajar, kemungkinan popok tersebut tidak memiliki daya serap yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Kebocoran juga bisa terjadi karena desain atau ukuran popok tidak sesuai. Jika bagian pinggir popok tidak menutup rapat atau terlalu longgar maka cairan bisa merembes keluar.
Karena itu, kamu mungkin bisa mengganti popok ke ukuran yang lebih besar. Ini karena mengganti ke ukuran atau model yang lebih sesuai bisa membantu mencegah masalah ini.
4. Elastik Terlalu Ketat di Pinggang atau Paha
Popok yang terlalu ketat akan meninggalkan bekas pada kulit bayi, terutama di area paha dan pinggang. Selain membuat bayi tidak nyaman, tekanan dari elastik bisa mengganggu sirkulasi darah dan menimbulkan iritasi.
Perhatikan tanda-tanda seperti garis merah atau bekas lekukan setelah popok dilepas. Ini bisa jadi sinyal bahwa ukuran popok tidak cocok atau desain elastisnya kurang fleksibel. Jika terdapat tanda tersebut, sebaiknya pilih popok yang memiliki perekat fleksibel dan elastis lembut agar tetap nyaman saat digunakan.
5. Kulit Bayi Terasa Panas Setelah Pemakaian
Setelah popok dilepas, coba sentuh kulit bayi. Jika kulit terasa panas atau lembap berlebihan, itu bisa berarti popok tidak memiliki ventilasi udara yang cukup baik. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi atau mempercepat timbulnya ruam karena kulit tidak bisa “bernapas”.
Popok dengan fitur breathable layer membantu menjaga suhu kulit tetap stabil dan kering. Jika popok yang kamu gunakan membuat area kulit terasa pengap atau panas, sebaiknya segera beralih ke pilihan yang menawarkan sirkulasi udara lebih baik.
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait