Ummu Waraqah juga mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan menuliskan pada kulit, pelepah kurma, dan tulang. Saat Abu Bakar as-Shidiq RA ingin mengumpulkan ayat Alquran dalam satu mushaf, ia meminta Zaid bin Tsabit merujuk ayat-ayat yang dihimpun Ummu Waraqah.
Saat kaum Muslimin dipimpin Umar bin Khattab, Ummu Waraqah menemui takdirnya. Dia memiliki sepasang budak laki-laki dan perempuan. Mereka dijanjikan kebebasan jika Ummu Waraqah meninggal kelak. Karena tidak sabar ingin mendapatkan kebebasan, budak Ummu Waraqah merencanakan persengkongkolan jahat. Suatu malam, mereka menyekap Ummu Waraqah dengan kain dan membunuhnya. Setelah itu, mereka berdua kabur.
Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang curiga. Setiap malam dia selalu mendengar bacaan Al-Qur'an, Ummu Waraqah. Namun, hari itu ada yang ganjil. "Demi Allah, semalam aku tidak mendengar bacaan bibiku, Ummu Waraqah," papar Umar.
Umar pun pergi mencari tahu dan mendatangi rumah Ummu Waraqah. Umar mendapati rumah Ummu Waraqah sunyi. Ia mencari sosok shahabiyah mulia itu hingga kamarnya. Namun, betapa terkejutnya Umar saat mendapati sosok yang sudah terbujur kaku ditutup selimut. Ummu Waraqah meninggal menemui takdirnya seperti yang disabdakan Rasulullah. "Benarlah apa yang diucapkan Rasulullah. Beliau pernah berkata, 'Marilah kita menemui wanita yang syahid' saat menyebut Ummu Waraqah," kata Umar.
Umar pun segera naik mimbar dan mengabarkan wafatnya Ummu Waraqah dan memerintahkan mencari kedua budak Ummu Waraqah. Saat tertangkap, keduanya mengakui perbuatannya dan dihukum qishash.
Kisah Ummu Waraqah binti alHarits radiyallahu'anha, bisa kita ambil ibrah, di antaranya adalah sebagai seorang muslimah hendaklah mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Seorang muslimah harus menetapkan waktu setiap harinya untuk membaca, memahami Al-Qur'an dan Al Hadis, bukan jika ada waktu luang baru membuka Al Quran. Dan akan lebih bagusl lagi jika ditambah menghafalkan Al-Qur'an serta hadis-hadis. Wallahu A'lam.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait