Sementara Kabid Dinas Pendidikan Pemprov Sumatera Utara, Basir Hasibuan membenarkan adanya kasus pemerasan di Sekolah Menenga Kejuruan (SMK) di Nias terkait soal DAK.
"Kasusnya di SMK di Nias itu, soal DAK. Kalau dipanggil sudah pernah, menjelaskan keterlibatan oknum itu. Itu saja," ungkapnya, Jumat (14/2/2025).
Sebelumya, diketahui kedua polisi nakal ini ditangkap oleh tim Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri, dan Divisi Propam Polri. Dua polisi ini ditangkap setelah lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal melakukan OTT gegara informasi telah bocor. Sehingga Polri melalui Propam Polri melakukan pengejaran dan menangkap dua anggota Polisi ini.
"Itu akan dilakukan OTT, tetapi keburu bocor," ungkap Kepala Kortastipidkor Polri Irjen (Pol) Cahyono Wibowo, Kamis (13/2/2025).
Dalam OTT yang gagal itu, terdapat pula gabungan personel dari Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri, dan Divisi Propam Polri. Tak hilang akal, Polri menerjunkan Paminal untuk meringkus dua oknum polisi tersebut.
"Makanya, kami pakai tindakan hukum lainnya, yaitu penyidikan biasa. Akan tetapi, yang menangani terlebih dahulu adalah adalah Paminal," lanjut dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait