Cahaya Petunjuk di Tengah Gelapnya Dunia
Pada masa kini, dunia sering dihadapkan pada tantangan yang kompleks: degradasi moral, ketimpangan ekonomi, ketidakadilan sosial, dan konflik yang berkepanjangan. Dalam kondisi seperti ini, peristiwa Isra dan Mi’raj memberikan cahaya petunjuk yang dapat membimbing umat Islam untuk tetap teguh dalam keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Salah satu hikmah terbesar dari Isra dan Mi’raj adalah penetapan kewajiban shalat lima waktu. Shalat adalah pilar utama yang menjaga hubungan manusia dengan Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat, umat Islam tidak hanya memperkuat hubungan spiritualnya, tetapi juga menanamkan disiplin, keikhlasan, dan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Isra dan Mi’raj mengajarkan pentingnya persatuan umat. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha menunjukkan keterhubungan spiritual antara Makkah dan Palestina, serta antara seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Dalam konteks ini, umat Islam diingatkan untuk saling mendukung dan menghindari perpecahan, terutama dalam menghadapi tantangan global.
Dalam dunia yang semakin modern dan kompleks, umat Islam menghadapi berbagai tantangan baru yang memerlukan panduan spiritual dan praktis. Beberapa fenomena saat ini yang membutuhkan hikmah dari Isra dan Mi'raj meliputi:
Krisis Moral dan Sosial
Fenomena seperti meningkatnya individualisme, hoaks, dan budaya konsumtif telah mengikis nilai-nilai moral di masyarakat. Pesan dari Isra dan Mi'raj tentang pentingnya menjaga keimanan dan kejujuran menjadi relevan untuk mengatasi krisis ini.
Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan antara kaya dan miskin yang semakin lebar mendorong perlunya penerapan sistem ekonomi berbasis keadilan, sebagaimana prinsip-prinsip ekonomi syariah. Isra dan Mi'raj mengajarkan pentingnya memperjuangkan keadilan dan keseimbangan dalam kehidupan.
Krisis Lingkungan
Kerusakan lingkungan akibat eksploitasi berlebihan menunjukkan bahwa manusia sering lupa untuk menjaga amanah Allah SWT sebagai khalifah di bumi. Hikmah dari Isra dan Mi'raj mengingatkan pentingnya tanggung jawab terhadap alam sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.
Konflik Global
Perselisihan antarbangsa, khususnya yang melibatkan umat Islam, menuntut adanya persatuan dan solidaritas. Pesan Isra dan Mi'raj tentang hubungan antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan harmoni antarumat Islam di seluruh dunia.
Sebagai seorang akademisi dan praktisi ekonomi syariah, saya meyakini bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam Isra dan Mi’raj memiliki relevansi besar dalam kehidupan modern, khususnya dalam bidang ekonomi. Prinsip keadilan, kejujuran, dan keseimbangan yang terkandung dalam syariah Islam sejalan dengan pesan moral dari Isra dan Mi’raj.
Dalam konteks ekonomi, Isra dan Mi’raj mengingatkan kita untuk selalu berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Sistem ekonomi syariah, dengan prinsip-prinsipnya yang berbasis keadilan dan larangan riba, dapat menjadi solusi di tengah krisis ekonomi global yang sering diwarnai oleh keserakahan dan ketidakadilan.
Isra dan Mi’raj adalah perjalanan suci yang tidak hanya menggambarkan kebesaran Allah SWT, tetapi juga memberikan pelajaran penting bagi umat Islam untuk tetap istiqamah di jalan-Nya. Dalam memperingati Isra dan Mi’raj 1446 H, mari kita jadikan peristiwa ini sebagai momen untuk merefleksikan diri, memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, dan meningkatkan kontribusi kita bagi kemaslahatan umat.
Semoga cahaya petunjuk dari Isra dan Mi’raj senantiasa menerangi langkah kita di tengah gelapnya dunia. Aamiin.
Penulis adalah:
-Dosen FEBI UINSU, STAIS Lubuk Pakam
-Mahasiswa S3 Program Doktor Ekonomi Syariah UINSU
- Praktisi Ekonomi dan Perbankan Syariah
Editor : Ismail
Artikel Terkait