Kisah Power Team di Balik Kesuksesan Sunatan Massal Gratis 5.000 Anak di Klinik Beautify Indonesia

Ismail
Kisah Power Team di Balik Kesuksesan Sunatan Massal Gratis 5.000 Anak di Klinik Beautify Indonesia. (iNewsMedan.id)

MEDAN, iNewsMedan.id – Di balik kesuksesan kegiatan bakti sosial sunatan massal yang telah membantu 5.000 anak secara gratis, ada kerja keras dan dedikasi luar biasa dari sekelompok tenaga medis yang menyebut diri mereka sebagai Power Team. Tim ini terdiri dari 22 tenaga medis profesional yang tidak hanya bertujuan membantu masyarakat, tetapi juga memberikan pelayanan terbaik dengan mengedepankan kualitas.

dr. Arya Tjipta, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M(K), salah seorang sosok di balik terbentuknya Power Team, menjelaskan filosofi yang mereka terapkan dalam setiap tindakan medis. "Kita selalu mengedepankan prinsip Gemi, Nastiti, dan Ngati-ati. Filosofi Jawa ini kami terapkan untuk memastikan setiap tindakan dilakukan hemat, teliti, dan hati-hati," ungkap dr. Arya saat ditemui di sela-sela sunatan massal 70 anak di Klinik Beautify Indonesia, Jalan Zainul Arifin, Medan, Minggu (26/1).

Meski mayoritas anggota tim berasal dari luar budaya Jawa, filosofi ini tetap mereka pegang teguh. "Kami ingin budaya Indonesia tetap hidup, dan filosofi ini menjadi pengingat untuk selalu teliti. Bahkan, ada kasus yang kami temukan tidak cocok ditangani di sini, maka langsung kami rujuk ke rumah sakit untuk operasi besar. Jangan sampai karena ini bakti sosial, hasilnya asal-asalan," tambah dr. Arya yang juga pemilik Klinik Beautify Indonesia.

dr. Arya juga berbagi pengalaman unik selama menjalankan misi ini. "Ada kasus Hipospadia, kelainan penis di mana lubang saluran kencing tidak berada di ujung. Kasus seperti ini harus ditangani secara khusus di rumah sakit. Kami tidak mau memaksakan di sini demi menjaga keselamatan pasien," ungkapnya.

Ahmad Husaini Dongoran, Amd., Kep., atau yang akrab disapa Sonny, salah satu relawan Power Team, menjelaskan pentingnya edukasi dalam dunia medis, khususnya soal sunat. "Dulu, sunat hanya soal potong dan jahit. Tapi sekarang kami memastikan semua berdasarkan referensi medis. Jadi, masyarakat bisa tahu mana sunat yang sesuai standar dan mana yang tidak," katanya.

Editor : Ismail

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network