MEDAN, iNewsMedan.id - Menghina ulama sama artinya dengan menghina ilmu, agama Islam, dan para nabi yang mereka warisi. Menghina ulama adalah dosa yang berakibat fatal bagi kehidupan di dunia dan akhirat
Imam Ahmad rahimahullah pernah berkata,
"إذا رأيت الرجل يغمز حماد بن سلمة فاتهمه على الإسلام؛ فإنه كان شديدًا على المبتدعة".
(كتاب الإعلام بحرمة أهل العلم والإسلام - هدم القمم طريق مختصر لهدم الإسلام - المكتبة الشاملة : 333)
"Jika engkau melihat seseorang memburuk-burukkan Hammad bin Salamah, maka curigailah dia mempunyai niat buruk terhadap Islam, karena Hammad sangat tegas terhadap ahli bid’ah.” (Kitab Al-I'lam bi-Hurmati Ahlil ‘Ilmi wal-Islam, hlm. 333).
Allah Ta'ala berfirman:
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, justru hendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.” (QS At-Taubah [9]: 32).
Mengolok-olok ulama adalah bentuk penghinaan terhadap ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu, mari menghormati ulama, mengambil ilmu dari mereka, dan menjauhkan diri dari sikap mencela. Semoga Allah Ta'ala menjaga ulama dan memberikan kita hati yang lapang untuk menerima ilmu mereka.
Wallahu Ta‘ala a‘lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait