Acara ini akan berlanjut pada Kompetisi Greenmech Junior Programmer tingkat regional Sumatera yang dijadwalkan berlangsung 18 Januari 2025 di Kampus Eka Prasetya, Medan. Para guru yang sudah dilatih akan membimbing siswa masing-masing untuk berkompetisi. Kompetisi ini dikurasi oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Dipilihnya Perguruan Sultan Iskandar Muda sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Sekolah ini dikenal karena penerapan budaya toleransi dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, yang sejalan dengan visi YABII. Sejak tahun 2002, yayasan ini telah meluncurkan program Anak Indonesia Membangun Budaya Damai, yang diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Dr. Sofyan Tan, Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda sekaligus Anggota Komisi X DPR RI, menyambut baik program ini. Menurutnya, pembelajaran berbasis coding dan cinta damai sejalan dengan konsep pendidikan yang diterapkan di Perguruan Sultan Iskandar Muda.
"Kita perlu mengembangkan manusia yang cerdas, berkarakter, berakhlak baik, dan mampu berkolaborasi. Kami mengajak sekolah-sekolah lain untuk bersama-sama mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Program ini juga menjadi kelanjutan dari inisiatif YABII dan Rumah Edukasi yang sebelumnya diresmikan oleh Dirjen GTK Kemendikbud RI pada 2020.
Editor : Ismail
Artikel Terkait